SUARA INDONESIA

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Gelar Wayang Kulit

Gono Dwi Santoso - 15 May 2023 | 15:05 - Dibaca 1.53k kali
Politik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Gelar Wayang Kulit
Penyerahan Gunungan Wayang Kulit semalam suntuk kepada dalang Cahyo Kuntadi dari pendeta GKJW Muryo Jayadi S.Th di lapangan GKJW Mojowarno Jombang, Minggu (14/05/2023).

 


JOMBANG - Puncak acara undhuh - undhuh tahun 2023 di GKJW(Gereja Kristen Jawi Wetan) Mojowarno Jombang,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang mengadakan pertujukan Wayang Kulit  semalam suntuk dengan lakon "Sengkuni Gugur ". 

Dimana kegiatan pentas wayang kulit semalam suntuk, menghadirkan bintang tamu Sinden Elisa Oscarus Oskalaso dan Sinden Sukesi Rahayu di lapangan GKJW Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Minggu (15/05/2023).

Pertujukan wayang kulit ini ,setiap tahun di puncak acara kegiatan undhuh - undhuh ,pasti di adakan pentas seni wayang kulit dan untuk  tahun ini pementasan wayang kulit dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi dari Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

Dimana dalam pertunjukan seni wayang  kulit ini mampu menyedot perhatian ribuan penghujung dari berbagai macam kalangan mulai tua ,muda, mebanjiri lapangan GKJW untuk menyaksikan hiburan wayang kulit yang tiap tahun di adakan.

Sebelum di mulai acara pementasan wayang kulit, terlebih dahulu dilakukan doa bersama  oleh pendeta GKJW Mojowarno Muryo Wijayadi S.Th ST dan di lanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di ikuti oleh semua tamu undangan serta masyarakat yang menghadiri dan dilanjutkan tari Remo oleh jemaat GKJW Mojowarno Jombang.

Dalam sambutannya ketua panitia Wintanu mengatakan, acara undhuh - undhuh tahun ini berlangsung meriah dan pagi tadi ada pawai undhuh-  undhuh miniatur berisi sejumlah hasil bumi seperti palawija, buah-buahan maupun hasil pertanian para jemaat dan malam hari ada puncak acara kegiatan undhuh undhuh yaitu pagelaran wayang kulit.

"Persembahan jemaat  pada saat perayaan undhuh - undhuh tahun ini ada tujuh persembahan antara lain, Persembahan dari Blok Mojojejer, Blok Mojowarno, Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Pepathan Mojotengah, Blok Mojodukuh, Blok Mojoroto dan Blok Mojowangi.
Acara dimulai dari upacara turun sawah agar petani yang menggarap sawah agar diberkati tuhan,” jelasnya 

Wintanu mengatakan, kegiatan upacara keleman ini agar padi yang sudah muncul biji terbebas dari segala hama.Unduh-unduh tahun ini juga diadakan gelar seni budaya lintas iman.

 ”Diharapkan dari undhuh-undhuh ini kita semua bersatu meski berbeda-beda agama, suku dan adat istiadat. Tapi tetap satu sebagai warga Indonesia. Ini sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu,” tuturnya.

Wintanu menambahkan, acara undhuh- undhuh dilakukan arak-arakan hasil bumi dari petani yang tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi Covid-19. Persembahan itu akan dilelang untuk kebutuhan gereja serta kegiatan sosial. ”Ini juga untuk biaya operasional gereja dan biaya perawatan gereja,” pungkasnya

Ucapan terima kasih disampaikan oleh Pendeta Muryo Jayadi S.Th atas terlaksananya kegiatan Undhuh-  undhuh. “Tradisi Riyaya Undhuh Undhuh ini memang sempat vakum karena pandemi covid-19.

Kini kegiatan kirab hasil bumi, hasil panen, hasil usaha sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena kita diberikan kekuatan, kesehatan, hasil panen yang baik dan melimpah serta rezeki yang cukup dapat kita laksanakan kembali”, tutur Pendeta Muryo Jayadi, S.Th dalam sambutannya.

Pendeta Gereja Kristen Mojowarno Romo Murya Wijayadi S.Th. dalam sambutannya juga mengaku bersyukur atas kehadiran Bupati Jombang dan seluruh masyarakat bersama panitia, sehingga kegiatan Riyaya Undhuh Undhuh dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Pemerintah Pusat” pungkasnya

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab hadir pada kegiatan tersebut didampingi perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat, Forkopimcam setempat, Pendeta GKJW, serta Jemaat GKJW menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Undhuh Undhuh yang sudah menjadi tradisi tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang kami menyampaikan ucapan selamat atas terlaksananya Riyaya Undhuh Undhuh Mojowarno. Sebuah kegiatan yang sudah menjadi tradisi budaya sebagai bentuk rasa syukur kepada Alloh SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kenikmatan, kesehatan. Semoga ini semua memberikan manfaat, kebahagiaan lahir batin bagi warga masyarakat”, tutur Bupati Mundjidah Wahab.

Disampaikan Bupati Mundjidah Wahab bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang telah mengajukan Tradisi “Riyaya Undhuh Undhuh Mojowarno” sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2019.

Hari ini kita patut bersyukur bahwa Tradisi “Riyoyo Undhuh Undhuh Mojowarno”, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini telah diakui oleh Pemerintah dan mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang akan saya serahkan pada momentum ini” ungkap Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab

Penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia untuk “Riyaya Undhuh Undhuh Mojowarno” oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab kepada Pendeta Muryo Jayadi disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat yang hadir.

Bupati Mundjidah Wahab juga mengaku, sangat bangga dengan kerukunan keharmonisan lintas agama di Kabupaten Jombang, yang turut menyemarakkan rangkaian pelaksanaan kegiatan seperti pagelaran kesenian budaya juga kegiatan lainnya bersama Lintas Agama.

“Kondusifitas, ketentraman dan kedamaian Kabupaten Jombang tidak lepas dari kerukunan dan keharmonisan masyarakat Kabupaten Jombang termasuk dari lintas agama. Alhamdulillah, masyarakat Kabupaten Jombang dapat hidup rukun, tentram, berdampingan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.( Adv).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya