JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Indonesia tak lagi berbentuk kerajaan seperti dulu. Bentuk pemerintahannya adalah ‘republik’. Karena itu, pemimpin pemerintahan tak bisa turun temurun seperti kerajaan.
“Kita mengubah diri dari kerajaan menjadi Republik Bangsa Indonesia seperti ini, mengikuti aturan-aturan yang ada,” kata Nasrullah, Budayawan Kabupaten Jombang.
Dalam negara republik, forum memilih pemimpin melalui Pemilu dan Pilpres. Pemilu memilih wakil rakyat di legislatif, Pilpres untuk memilih presiden dan wakil presiden.
Cak Nas mengharapkan, lahirnya pemimpin itu dari proses yang jujur dan adil, tanpa politik uang. Sehingga, pemimpin yang terpilih, memang murni pilihan rakyat.
“Jadi betul betul pemimpin dari produk-produk bukan karena uang ataupun suap. Siapa yang berkuasa karena uangnya tentunya akan berdampak buruk di belakang harinya,” ujarnya.
Menurut Cak Nas, kita sebagai manusia bisa berusaha dan penentunya adalah Allah SWT. Meski berusaha sebaik - baiknya, penentu pemenangnya sudah jelas Alloh SWT yang telah memberikan izin sebagai pemimpin Bangsa Indonesia.
"Dari hasil itulah nanti akan menentukan kedewasaan berpolitik kita. Karena pemilu tidak bisa mendewasakan kita dalam berpolitik dan berdemokrasi kita yang rugi. Jadi setiap tahapan pemilu ini, kita mendewasakan dalam hal memilih pemimpin Bertatanegara dan sebagainya karena memilih pemimpin seperti ini adalah budaya kita," terangnya.
Cak Nas berharap pemilu tahun 2024 mendatang berjalan dengan baik dan normal. “ Tidak ada hal - hal yang membuat masyarakat mendapatkan tinggalan bekas - bekas pendapat yang berbeda itu dan masyarakat semakin dewasa dalam menentukan pilihan,” paparnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi