SUARA INDONESIA, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pengunduran diri cawapres nomor urut 03, Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) akan dilakukan setelah dirinya menyelesaikan beberapa tugas yang dianggap krusial.
“Prof Mahfud sebagai pendekar hukum juga harus menempatkan skala prioritas pada kepentingan bangsa dan negara,” kata Hasto dalam konferensi persnya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (31/1/2024).
Hasto menegaskan bahwa pengunduran diri Mahfud sudah dirancang bersama dengan calon presiden Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo bersama dengan partai politik pengusungnya, seperti PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura di dalam rapat dengan TPN beberapa waktu lalu. Ditambah, Mahfud juga bakal menunggu momentum yang dianggap sangat baik.
“Terlebih setelah ada sentimen negatif yang begitu besar, sampai ada gerakan unfollow sosial media dari Presiden Jokowi, itu yang kemudian kami cermati,” jelasnya.
Selain itu, Hasto juga menyoroti tindakan intimidasi yang dilakukan oleh beberapa pihak selama penyelenggaraan Pilpres 2024 selama Mahfud masih menjabat. Oleh karenanya, pengunduran diri tersebut juga sambil mencari sosok pengganti yang tepat dalam menegakkan hukum Indonesia.
“Nah mundur tidak ya sudah disepakati bersama hanya masalah menegakkan hukum untuk rakyat ini lah yang dikebut oleh Prof Mahfud untuk segera diselesaikan,” pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Heri Suroyo |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi