SUARA INDONESIA

Berkunjung ke PAN, Gus Fawait Lempar Candaan: Pileg dan Pilpres Tidak Ikut Berjuang, Tiba-Tiba Kirim Surat

Redaksi - 26 May 2024 | 23:05 - Dibaca 860 kali
Politik Berkunjung ke PAN, Gus Fawait Lempar Candaan: Pileg dan Pilpres Tidak Ikut Berjuang, Tiba-Tiba Kirim Surat
Kandidat bupati Muhammad Fawait saat menyampaikan visi misi di depan Pengurus DPD dan DPC PAN Jember, Minggu (26/5/2024) malam. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JEMBER – Anggota DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait, melontarkan candaan seusai menyampaikan visi misi di hadapan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) Jember di Hotel Rembangan, Minggu (26/5/2024) malam.

Bakal calon bupati (bacabup) yang diusung Partai Gerindra ini menyindir kandidat lain yang menjaring rekomendasi dari partainya dengan berkirim surat ke Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Padahal, calon tersebut dinilainya tidak ikut berjuang pada pemilihan presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) Februari lalu.

“Yang lucu begini, pileg tidak bantu, pilpres tidak bantu, tiba-tiba kirim surat. Namanya juga usaha, ya tidak apa-apa,” candanya di hadapan sejumlah wartawan yang mewawancarai dia.

Hanya saja, legislator yang akrab disapa Gus Fawait ini tidak menyebut lelucon itu ditujukan ke siapa. Namun jika ditelisik, guyonan itu sepertinya mengarah ke calon petahana, Hendy Siswanto. Karena sebelumnya, Hendy mengaku sempat mengirim surat ke Prabowo Subianto pada 24 April lalu untuk mendapatkan rekomendasi.

Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra Jember tidak membuka pendaftaran bacabup. Partai berlogo kepala Garuda ini telah merekomendasikan kadernya sendiri, Gus Fawait, melalui rapat kerja cabang khusus (rakercabsus), untuk maju sebagai kandidat bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Di lokasi yang sama, Gus Fawait juga menyampaikan targetnya bila terpilih bupati nanti. Kata dia, ada satu masalah penting yang harus segera dituntaskan yang saat ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah. Yakni, pengentasan kemiskinan. Sebab, jumlah warga miskin di Jember menempati urutan terbanyak kedua se-Jawa Timur sejak 2018 lalu.

“Atas persetujuan DPRD Jember, kami ingin membentuk sebuah badan, entah ad hoc atau yang lain, yang tugasnya fokus mengentaskan kemiskinan,” sebutnya.

Badan ini, kata dia, yang bertugas menyelesaikan problem kemiskinan dari hulu ke hilir. Mulai soal validasi data warga miskin, hingga upaya pengentasannya. Baik di bidang pertanian, perikanan, kelautan maupun perdagangan. Sebab kantong-kantong kemiskinan itu disebutnya berada di wilayah perdesaan. Ada yang bekerja sebagai petani, buruh tani dan nelayan.

“Data warga miskin harus terverifikasi dengan baik. Jangan sampai nanti digelontor bantuan, malah salah sasaran,” paparnya.

Badan ini nanti juga bertugas menghitung kebutuhan pupuk bersubsidi di Jember. Karena pupuk subsidi menjadi problem klasik petani yang sampai sekarang tak kunjung terselesaikan. Terlebih, informasi yang ia terima, Jember belum memiliki data valid soal kebutuhan pupuk subsidi dan justru menyalahkan pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat punya komitmen memenuhi kebutuhan pupuk subsidi. Kalaupun kurang, kami bertekad akan membeli pupuk nonsubsidi lalu dijual seharga subsidi. Apa bisa? Bisa. Karena membangun Jember tidak harus pakai APBD, tapi juga bisa pakai APBN,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Jember Abdussalam, mengamini bahwa pertanian menjadi tulang punggung ekonomi di Jember. Apa yang disampaikan Gus Fawait, menurutnya gayung bersambut dengan program yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.

Jika program pemerintah pusat dan daerah sinkron, politisi yang akrab disapa Cak Salam ini meyakini, problem kemiskinan di Jember bisa terentaskan. “Ini gayung bersambut, karena presiden kita hari ini berkomitmen petani harus mendapatkan haknya,” tutur Cak Salam.

Soal penjaringan bacabup, Cak Salam mengaku mengikuti perintah partai. Ia bakal tegak lurus apapun keputusan partainya. Meski demikian, jika mengacu kepada pilpres kemarin, hubungan antara PAN dan Gerindra cukup mesra di Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangi pertarungan. Dan kemesraan ini, berpotensi terulang kembali di pilkada mendatang.

“Jadi koalisi yang berlanjut. Kemarin kita menang di pilpres. Kalau lahir dari niat yang sama, insyaallah di pilkada nanti kita juga akan menang. KIM dari pilpres berlanjut ke pilkada. Peluang itu terbuka lebar,” ucapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya