SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Ruang Publik Sidoarjo (RPS) kembali menggelar dialog publik bertajuk ‘Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024’ jilid VI di Kedai Bu Atiek, Jalan Dr. Soetomo nomor 26, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 13 Juli 2024, akhir pekan kemarin.
Dialog tersebut dipandu oleh Nanang Haromain dari Institute Research and Public Development (IRPD). Enam narasumber dihadirkan diantaranya, Emir Firdaus (Ketua DPD PAN Sidoarjo), Deny Haryanto (Ketua DPD PKS Sidoarjo).
Selanjutnya, Nur Hendriyanti Ningsih (Ketua DPD Nasdem Sidoarjo), Eko Raharjo (mewakili Ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo, Zahlul Yussar), Suwarno (Sekretaris DPC PPP Sidoarjo), dan Hudiyono (mantan Pj Bupati Sidoarjo).
Setelah para pimpinan partai menyampaikan pandangan politik terkait calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang layak mengikuti Pilkada serentak pada 27 November 2024, salah satu peserta dialog publik mengusulkan pembentukan koalisi politik baru di Kabupaten Sidoarjo.
Ketua DPC Nasdem Sidoarjo, Nur Hendriyanti Ningsih, menyatakan kesiapan membentuk poros kekuatan baru bersama partai lain untuk kontestasi Pilkada Sidoarjo 2024.
Dengan total 12 kursi di DPRD Sidoarjo dari lima partai, mereka sudah bisa mengusung pasangan calon sendiri.
"Ide ini sangat bagus. Insya Allah, kami akan intensif berkomunikasi untuk membahas usulan dari masyarakat," ujar perempuan yang akrab disapa Bu Nur.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan mereka akan mengusung kader potensial dari PKB yang tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB, seperti Achmad Amir Aslichin (anggota DPRD Jatim), Usman (Ketua DPRD Sidoarjo), dan Subandi (Plt Bupati Sidoarjo).
Sementara, Emir Firdaus, Ketua DPD PAN Sidoarjo, mendukung gagasan koalisi ini untuk menyeimbangkan kekuatan politik di Sidoarjo.
Namun, ia realistis bahwa penentuan calon Bupati dan Wakil Bupati adalah otoritas pimpinan pusat partai masing-masing.
"Saya berharap koalisi 12 kursi ini bisa berlanjut dalam gedung DPRD Sidoarjo untuk memberikan peran positif dalam mengawal kebijakan Pemkab Sidoarjo," ujar Emir.
Disisi lain, Koordinator RPS, Sujani, menegaskan bahwa menurutnya gagasan koalisi 12 kursi dalam dialog publik ini murni berasal dari warga yang hadir.
"RPS tidak mendukung calon atau partai tertentu. Dialog publik yang diadakan mulai dari jilid I hingga jilid VI ini mengundang semua elemen masyarakat, termasuk ketua parpol, tokoh masyarakat, dan aktivis," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi