SUARA INDONESIA

Pilkada 2024, Tokoh Muda NU Jombang Sampaikan Indonesia Butuh Pemimpin Adaptif

Gono Dwi Santoso - 09 November 2024 | 20:11 - Dibaca 455 kali
Politik Pilkada 2024, Tokoh Muda NU Jombang Sampaikan Indonesia Butuh Pemimpin Adaptif
Sekretaris LTM PCNU Jombang, Agus Muhammad Sholahuddin yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Zainur Rasyid Tapen, Jombang. (Foto: Agus Mohammad Sholahuddin untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Tahun ini, Indonesia kembali menghadapi momen penting dalam pesta demokrasi, yaitu pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

Sekretaris LTM PCNU Jombang, Ustadz Agus Muhammad Sholahuddin, menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam pilkada. Menurutnya, memilih pemimpin adalah kewajiban setiap warga negara. Golput (tidak memilih) sama artinya dengan tidak peduli terhadap masa depan bangsa.

“Sebagai masyarakat yang baik, kita harus cerdas dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang tepat akan membawa perubahan positif bagi bangsa ini, sementara pemimpin yang salah justru akan membawa kemunduran,” ujarnya, saat ditemui pada Sabtu (09/11/2024).

Agus juga mengingatkan bahwa di era global saat ini, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki wawasan luas dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pemimpin ideal menurutnya adalah seseorang yang tidak hanya cerdas dan berwawasan, tetapi juga memiliki sikap santun serta mampu menghidupkan kehidupan berbangsa yang penuh makna.

"Pemimpin yang baik harus meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW, yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas),” tegas Agus yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Zainur Rasyid Tapen, Jombang

Menurut Agus, di zaman modern ini, banyak orang berlomba-lomba mengejar jabatan politik sebagai sebuah obsesi hidup. Jabatan publik di Indonesia, seperti kepala daerah, anggota dewan, bahkan posisi-posisi dalam pemerintahan, seringkali dipandang sebagai aset yang memberikan keuntungan pribadi.

“Tidak mengherankan jika banyak orang, mulai dari politisi, purnawirawan, hingga tokoh masyarakat, berlomba-lomba memperebutkan jabatan tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar memiliki kemampuan dan kualitas untuk memimpin,” tambahnya.

Agus juga mengingatkan bahwa jabatan politik bukanlah sebuah penghargaan atau fasilitas pribadi. Sebaliknya, jabatan adalah amanah yang harus diemban dengan tanggung jawab besar kepada masyarakat dan Tuhan.

“Jabatan adalah tanggung jawab, pengorbanan, pelayanan, dan keteladanan. Kita harus memilih pemimpin yang memahami hakikat kepemimpinan ini, bukan mereka yang hanya mengejar popularitas atau keuntungan pribadi,” ujarnya.

Dalam menghadapi Pilkada serentak ini, Agus mengajak masyarakat untuk berpikir panjang dan memilih pemimpin yang dapat membawa Indonesia menuju kemajuan.

“Jangan hanya memilih berdasarkan kepentingan pribadi atau iming-iming materi. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan, yang akan berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara,” tandasnya.

Pesta demokrasi ini adalah kesempatan besar bagi rakyat Indonesia untuk menentukan arah masa depan bangsa. Dengan memilih pemimpin yang tepat, Indonesia dapat berkembang menuju masa depan yang lebih baik dan maju di kancah global. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya