SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Santer isu pemanggilan oleh Polda Jawa Timur terhadap calon Walikota Probolinggo Dokter Aminuddin, terkait dugaan pencemaran limbah medis di RSIA Amanah.
Hal tersebut akhirnya disikapi oleh Dokter Aminuddin, dengan menanggapi unggahan konten akun Tiktok @sakerahpribumi. Salah satu isi konten akun tersebut mengunggah narasi bahwa RSIA Amanah milik Dokter Aminuddin telah melakukan pembuangan limbah medis yang tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan berlaku.
Konten tersebut mencantumkan selebaran menyerupai surat panggilan pemeriksaan dari Polda Jatim terhadap Dokter Aminuddin.
“Soal konten itu, ya bisa dipastikan Black Campaign. Tidak ada surat panggilan pemeriksaan yang masuk ke saya, kawan kawan bisa konfirmasi langsung baik ke Polres atau Polda. Ini sekarang eranya keterbukaan informasi, apalagi rumah sakit yang saya kembangkan ini sudah berdiri lama, kalau memang melanggar sudah jauh jauh hari pasti dipersoalkan," ungkap Dokter Aminuddin, Rabu malam (13/11/2024).
Dokter Aminuddin menyebut masyarakat Kota Probolinggo merupakan masyarakat yang cerdas dan menjunjung tinggi persaudaraan. Ia meyakini ketika ada pihak pihak yang berusaha melempar fitnah, masyarakat kota ini tidak mudah terprovokasi.
Paslon Walikota Probolinggo nomor urut 3 tersebut, menyatakan dirinya bersama tim pemenangan tidak akan membawa kasus black campaign tersebut ke ranah hukum.
“Saya dan mbak Ina fokus sajalah menghadirkan visi dan gagasan untuk Probolinggo lebih maju, apalagi ini kan jelang beberapa hari pemilihan. Ya Namanya gangguan atau opini-opini menjatuhkan karakter terhadap saya itu sebuah keniscayaan, cukup disenyumin aja,“ terangnya.
Pria yang sebelumnya menjabat anggota DPRD Kota Probolinggo periode 2019-2024 ini menambahkan, tim pemenangan sebenarnya sudah siap dengan bukti bukti yang ada. Termasuk telah mengantongi IP Adress akun tiktok dan siapa dibalik pengunggah itu. Tapi saya tidak ingin kasus ini melebar dan terkesan ingin menjatuhkan rekan lainnya dengan proses hukum.
Jika institusi (Polda Jatim-red) yang diklaim namanya dalam konten itu memproses secara hukum, kami siap mengikuti proses hukum yang berlaku.
“Tim pemenangan khususnya tim hukum kami meyampaikan ke saya kalau segala bukti sudah siap untuk membuat laporan, tapi saya tidak mau justru nanti merembet kemana mana, ya cukup jadi catatan di internal kami sajalah. Buat pesta ini benar benar pesta demokrasi untuk masyarakat," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi