SUARA INDONESIA

Jembatan Merah Saksi Perjuangan Arek-arek Surabaya Melawan Penjajah

Lukman Hadi - 08 November 2021 | 16:11 - Dibaca 8.17k kali
Sejarah Jembatan Merah Saksi Perjuangan Arek-arek Surabaya Melawan Penjajah
Pemandangan Jembatan Merah pada siang hari. (Lukman/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Jembatan Merah merupakan salah satu jembatan paling bersejarah di Surabaya. Jembatan Merah menjadi saksi perjuangan Arek-arek Suroboyo melawan penjajah.

Jembatan Merah terletak di Jalan Kembang Jepun No. 192, Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.

Dikutip dari berbagai sumber, Jembatan Merah mengalami perubahan fisik sejak kedudukan kolonialisme Belanda. Awal pembangunan Jembatan Merah didasari atas kesepakatan Pakubuwono ll (Mataram) dan VOC pada 11 November 1743.

Kedua belah pihak menyepakati pembangunan jembatan kayu yang menjadi cikal bakal Jembatan Merah. Sedangkan pada tahun 1890-an Jembatan Merah mengalami perubahan fisik.

Pada era itu, Jembatan Merah menjadi kawasan penting karena menghubungkan langsung akses transportasi perdagangan antara Kalimas dengan Karisidenan Surabaya.

Jembatan Merah juga menjadi salah satu tempat meletusnya pertempuran 10 November 1945. Di sana, Arek-arek Surabaya menggunakan Jembatan Merah sebagai benteng pertahanan.

Kondisi Jembatan Merah kini seperti jembatan pada umumnya. Setiap hari selalu dilintasi kendaraan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun.

Warna merah pada bangunan jembatan sudah menjadi indentitas kuat. Ditambah aliran Sungai Kalimas yang melintas di bawahnya. Setiap hari banyak orang berdagang di sekitar jembatan.

Oleh karena itu, Jembatan Merah merupakan bangunan penting bagi Indonesia, karena memiliki perjalanan sejarah yang sangat kuat.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya