SAMPANG- Alun-aun Trunojoyo, yang berada di jantung Kota Sampang, ternyata dulunya adalah tempat olahraga sepak bola.
Namun, seiring waktu berjalan, lapangan bola tersebut menjadi sebuah lokasi, yang dirancang dengan keindahan luar biasa.
Seolah Alun alun Trunojoyo sekarang manjadi icon utama Kota Bahari Kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur, yang selalu menarik perhatian warga lokal dan luar Kabupaten Sampang.
Tempatnya yang terletak di pusaran Kota Sampang, berdekatan dengan Kantor Bupati dan Kantor DPRD setempat, membuat Alun-alun Trunojoyo jadi pilihan tepat masyarakat, untuk bersantai.
Tak hanya itu, keindahannya Alun-alun Trunojoyo, juga sangat memanjakan mata pengunjung, terlebih saat singgah di kala sore menjelang petang.
Dari hasil kerja keras Bupati Sampang Slamet Junaidi, lapangan sepak bola menjadi alun alun trunojoyo yang begitu indah.
Dengan icon patung sapi yang seolah berlari, atau bisa di bilang patung sapi kerap, menjadikan tempat tersebut memiliki kesan budaya yang sangat tinggi.
Salah seorang pengunjung Amir (24) menjelaskan, manfaat dan nilai keindahan Alun-alun Trunojoyo tersebut, yang selalu membuatnya betah saat bersantai di hari libur.
"Saya merasa nyaman dengan adanya Alun alun Trunojoyo ini, yang juga letak nya sangat tepat di tengah pusaran kota Sampang," ucapnya, Minggu (29/1/2023).
Selain itu, Ayu Sukarni (23) seorang mahasiswa UTM Bangkalan asal Kabupaten Sampang, yang sedang bersantai di Alun-alun trunojoyo, juga mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur Sampang punya tempat tersebut.
"Seolah sangat terbuka dengan adanya Alun alun ini Kabupaten Sampang, bahkan dengan adanya Alun alun trunojoyo ini Sampang bisa lebih di terkenal lagi," tuturnya saat diwawancara oleh SuaraIndonesia.co.id, Minggu (29/1/2023).
Ayu menambahkan, dirinya berharap, baik pemerintah maupun masyarakat setempat dan terus bekerjasama menjaga dan merawat, salah satu ikon dari Kabupaten Sampang tersebut.
"Semoga tetap bisa dijaga dan dirawat dengan baik," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Hoirur Rosikin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi