SUARA INDONESIA

BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Launching Kartu Peserta Bagi Nasabah BUMDesma

Redaksi - 13 August 2023 | 10:08 - Dibaca 1.52k kali
Advertorial BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Launching Kartu Peserta Bagi Nasabah BUMDesma
Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan Ngawi dan BUMDesma DAPM Widodaren LKD untuk perlindungan nasabah, Sabtu (12/8/2023)Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan Ngawi dan BUMDesma DAPM Widodaren LKD untuk perlindungan nasabah, Sabtu (12/8/2023) (Foto : BPJS Ketenagaker

NGAWI, Suaraindonesia.co.id - Kolaborasi cantik dengan dukungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi resmi dilakukan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Ngawi bersama BUMDesma DAPM Widodaren LKD.

Kerjasama saling menguntungkan ini tidak hanya untuk kesejahteraan para nasabah BUMDesma DAPM Widodaren LKD melalui perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, tapi juga untuk menyelamatkan BUMDesma DAPM Widodaren LKD dari ancaman kredit macet.

Bertempat di Aula BUMDesma DAPM Widodaren LKD, Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini ditandatangani Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Setyoningsih bersama Direktur BUMDesma DAPM Widodaren LKD Paimin, Sabtu (12/08/2023), disaksikan Kepala DPMD Kabupaten Ngawi Kabul Tunggul Winarno, Camat Widodaren Wibowo SP, MM, dan Ketua Pengawas BUMDesma DAPM Widodaren LKD Mas’udi.

Selain penandatanganan PKS, di acara yang juga mengundang Kapolsek, Danramil, Kepala Desa se-Kecamatan Widodaren, Direktur dan Ketua Pengawas BUMDesma se-Kabupaten Ngawi dan Ketua Kelompok ini dilakukan pula Launching Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan Untuk Nasabah BUMDesma DAPM Widodaren LKD.

Dalam launching ini secara simbolis dilakukan penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada 3 orang perwakilan nasabah.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Setyoningsih menjelaskan, kolaborasi ini berawal dari pemikiran yang sama tentang nasabah BUMDesma yang mengalami resiko kecelakaan kerja atau kematian terkait pembayaran angsuran hutang mereka. 

Karena, menurutnya belum tentu keluarga atau ahli waris mereka tahu atau mampu melanjutkan pembayaran cicilan hutang tersebut, sehingga hal inilah yang bisa menjadi kredit macet di BUMDesma.

"Nah, disinilah peran BPJS Ketenagakerjaan dibutuhkan untuk memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi nasabah sekaligus menyelamatkan usaha BUMDesma," ujar Setyoningsih.

Dengan mengikutsertakan nasabah BUMDesma ke dua program BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang iurannya cukup terjangkau, jika mengalami kecelakaan kerja, nasabah tidak hanya mendapatkan biaya pengobatan sampai sembuh dan tanpa batas, tapi selama belum mampu bekerja kembali juga mendapatkan santunan setiap bulan, yang sebagian bisa untuk bayar cicilan hutang ke BUMDesma.

Selain itu, bila nasabah BUMDesma dan Peserta BPJS Ketenagakerjaan meninggal dunia, ada santunan Rp. 42 juta yang sebagian juga bisa untuk melunasi hutangnya ke BUMDesma. "Jadi, kolaborasi untuk penjaminan para nasabah BUMDesma ini penting bagi kami," kata Nuning, sapaan Setyoningsih ini.

Dikemukakan, sebelum dilaunching, program kerjasama ini telah disosialisasikan bersama ke pengurus, pengawas dan nasabah BUMDesma se-Kabupaten Ngawi, yang semuanya setuju dan tidak keberatan, karena memang untuk mitigasi akibat musibah. 

Karena itu, Nuning optimis dengan suport Kepala DPMD Kabupaten Ngawi seluruh nasabah BUMDesma sekabupaten ini akan terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

Secara rinci disebutkan, di BUMDesma DAPM Widodaren LKD sendiri ada sekitar 300 kelompok nasabah, dan per kelompoknya ada sekitar 10 anggota. Di Juli kemarin sudah ada 92 nasabah yang daftar BPJS Ketenagakerjaan, dan masih terus ditambah peserta yang daftar pada Agustus ini.

"Bagi kami BPJS Ketenagakerjaan, ini adalah salah satu upaya untuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan pada pekerja sektor informal atau bukan penerima upah (BPU)," kata Nuning.

"Penandatanganan ini juga menandakan telah dibukanya kanal pendaftaran dan pembayaran baru. Mulai saat ini, selain untuk nasabah, BUMDesma DAPM Widodaren LKD juga sudah dapat melayani para pekerja informal (petani, pedagang, ojek, tukang dll) di sekitar yang mau daftar dan bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan, jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor kami," tambahnya.

Kepala DPMD Kabupaten Ngawi Kabul Tunggul Winarno, dalam sambutannya mengungkapkan kenapa mendukung program perlindungan jaminan sosial bagi nasabah BUMDesma ini. "Namanya musibah siapa yang mau, tapi kalau ada musibah siapa yang memikirkan ahli warisnya kalau bukan kita," ucapnya.

Karena itu, Kabul berharap semua BUMDesma yang lain mengikuti jejak BUMDesma DAPM Widodaren. Dia berharap BUMDesma di masing-masing kecamatan juga dapat berkolaborasi agar nasabahnya daftar BPJS Ketenagakerjaan. 

"Harapannya supaya BUMDdesma tidak menanggung resiko dan tidak terjadi kredit macet," imbuhnya.

Camat Widodaren Wibowo juga menegaskan dukungannya terhadap program perlindungan untuk kesejahteraan warganya ini. Menurutnya, program BPJS Ketenagakerjaan sangat penting bagi setiap pekerja. 

Karena itu pula, setelah Pemerintah Desa dan BPD se-Kecamatan Widodaren telah terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan, kini dia mensuport perlindungan untuk ekosistem desa ini.

Ketua Pengawas BUMDesma DAPM Widodaren LKD Mas'udi mengaku senang atas kerjasama ini. "Semoga berjalan dengan baik seterusnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madiun Zakiah menyampaikan terimakasih atas kolaborasi untuk perlindungan nasabah BUMDesma di Kabupaten Ngawi ini. 

Dia berharap dengan kolaborasi bersama secoverage cakupan perlindungan jaminan sosial bagi ekosistem desa di Ngawi terus meningkat. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya