SUARA INDONESIA

Dilanda Kemarau, Debit Sungai di Banyuwangi Turun Drastis 

Muhammad Nurul Yaqin - 01 November 2023 | 17:11 - Dibaca 808 kali
Advertorial Dilanda Kemarau, Debit Sungai di Banyuwangi Turun Drastis 
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta jajaran SKPD saat meninjau debit air sungai. (Foto: Istimewa).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kemarau mulai mengancam debit air sungai di Banyuwangi. Rata-rata, debitnya turun drastis hingga 50 persen. Meski turun, pasokan air untuk persawahan diklaim masih aman. Namun, pembagian airnya diperketat.

Salah satu sungai yang debit airnya turun adalah aliran Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Dam di Banyuwangi selatan ini debitnya biasanya mencapai 8.000 liter per detik. Kini, turun hingga 4.000 liter per detik. Bahkan, bulan depan jika kemarau berlanjut diprediksi akan tinggal separuhnya. 

"Memang debit air sungai turunnya sangat tajam akibat kemarau,” kata Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo, Rabu (1/11/2023).

Meski mengkhawatirkan, debit air yang ada masih mencukupi untuk mengairi areal persawahan. Pihaknya menerapkan pembagian bergilir seminggu sekali. 

“Kita terapkan pembagian air setiap minggu ketiga saluran sekunder yang ada. Sehingga semuanya masih mendapatkan jatah air,” jelasnya.

Tak hanya air irigasi, air bersih di sejumlah wilayah di Banyuwangi juga terganggu. Terkait kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus menyalurkan pasokan air bersih ke warga. Targetnya, untuk kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga. 

"Sudah 235.000 liter air kita salurkan selama musim kemarau ini,” kata  Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto.

Pasokan air bersih ini disalurkan sedikitnya ke-12 desa. Masing-masing di Kecamatan Kalipuro, Tegaldlimo, Pesanggaran, Bangorejo, Cluring, Gambiran dan Genteng. Pengiriman air bersih terus dilakukan seiring permintaan warga.

Khusus kawasan pertanian, Pemkab Banyuwangi meminta petani menunda penanaman komoditi pertanian yang membutuhkan banyak air. Salah satunya, tanaman padi. 

"Namun, bagi petani yang sudah terlanjur menanam padi, kita pastikan akan tetap mendapatkan pasokan air. Apalagi yang lahannya masuk Rencana Tata Tanam Global, kami prioritaskan. Sehingga tidak sampai terjadi gagal panen,” tegas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV