SUARA INDONESIA

Bupati Trenggalek Resmikan Jembatan Bhinneka Tunggal Ika dan TPS 3R

Rudi Yuni - 08 November 2023 | 12:11 - Dibaca 675 kali
Advertorial Bupati Trenggalek Resmikan Jembatan Bhinneka Tunggal Ika dan TPS 3R
Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin saat meresmikan pembangunan di Kabupaten Trenggalek. (Foto: Rudi/Suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id - Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin meresmikan Jembatan Guyangan atau yang disebut dengan Jembatan Bhinneka Tunggal Ika yang telah rampung di bangun, Rabu (08/11/2023).

"Jadi yang diresmikan ini termasuk proyek yang kemarin dibiayai investasinya oleh PT. SMI, jadi kita memang punya effort di sini untuk bisa mewujudkan jembatan ini," kata Gus Ipin sapaan akrab Moch. Nur Arifin ini. 

Dijelaskan Gus Ipin, jembatan tersebut menghubungkan tiga desa di Kecamatan Tugu yaitu Gondang, Winong, dan Banaran. "Dengan bentangan 45x5 meter, jembatan ini  menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 miliar tersebut dibangun tanpa menggunakan tiang penyangga tengah," ungkapnya.

"Nama Jembatan Bhinneka Tunggal Ika sendiri disematkan oleh KH. Sulaiman, pengasuh Pondok Pesantren Al Badar Desa Gondang. Pembangunan jembatan sendiri sebenarnya telah diusulkan sejak lama. Akan tetapi karena kondisi fiskal pemerintah daerah saat itu, akhirnya baru bisa rampung dibangun tahun ini," lanjutnya.

Jembatan tersebut menurut Bupati konstruksinya dibangun menggunakan beton precast. "Sehingga spesifikasinya nggak main-main. Sementara tanpa tiang penyangga tengah dimaksudkan meminimalisir resiko kerusakan jembatan akibat banjir," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati sekaligus meresmikan fasilitas TPS 3R di Desa Banaran. Ia berharap kepada ibu-ibu yang disebutnya sebagai green angel, bisa mengolah sampah menjadi berkah.

"Ibu-ibu ini kreatif, tahu kalau di sini banyak pembudidaya ikan, maka nanti sampahnya dikelola dengan mekanisme magot, jadi yang organik-organik mekanisme magot," pintanya.

"Nanti sebagian untuk pupuk, karena di sini juga basisnya pertanian, perkebunan, dan tadi di beberapa tempat sudah ada bank sampah yang digunakan untuk sampah-sampah yang bernilai jual sudah didayagunakan," sambungnya.

Selanjutnya Bupati meminta ke depan  untuk dikaji kembali terkait penanganan sampah yang tidak bisa diolah. "Sehingga cita-cita Kabupaten Trenggalek di tahun 2030 atau 2045 benar-benar bisa menjadi kota dengan nol persen sampah dan polusi," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV