SUARA INDONESIA

Bupati Trenggalek Berangkatkan Pilar Kesejahteraan Sosial, Tekan Angka Kemiskinan

Rudi Yuni - 15 November 2023 | 14:11 - Dibaca 990 kali
Advertorial Bupati Trenggalek Berangkatkan Pilar Kesejahteraan Sosial, Tekan Angka Kemiskinan
Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin saat memberangkatkan pilar kesejahteraan sosial. (Foto: Rudi/Suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK, SUARA INDONESIA - Pilar kesejahteraan sosial Kabupaten Trenggalek resmi diberangkatkan Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Senin (13/11/2023). Dengan pelaksanaan itu Pemkab menargetkan nol kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mendatang.

Pilar-pilar kesejahteraan sosial yang terdiri dari pendamping PKH hingga Taruna Siaga Bencana (TAGANA) tersebut diberangkatkan menuju Kabupaten Madiun untuk mengikuti pengarahan oleh Gubernur Jawa Timur.

“Kalau dari saya, teman-teman yang penting sehat, kompak semua, fokus, 2024 kita punya target nol persen kemiskinan ekstrem dan juga penurunan angka stunting,” kata Gus Ipin saat berangkatkan Pilar-pilar Kesejahteraan Sosial dari Pendapa Manggala Praja Nugraha. 

Bupati menambahkan, Pemkab Trenggalek juga telah menerima insentif fiskal dari Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) atas kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun berjalan 2023.

Ia mengklaim, Pemkab memiliki kinerja yang cukup progresif dalam penurunan kemiskinan ekstrem. Pendamping PKH sendiri, menurutnya juga memiliki peran dalam penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Mereka punya KPM, terus kemudian KPM itu bagaimana tidak hanya menjadi penerima tetapi bisa graduasi secara mandiri, kalau sudah graduasi artinya mereka harus punya kemandirian dalam hal ekonomi,” jelasnya.

"Kalau sudah mandiri dalam hal ekonomi, artinya mereka bisa lepas dari kemiskinan itu sendiri. Selain itu juga pendampingan program kepada keluarga prioritas penerima sasaran," tandasnya.

Ditambah lagi, kata Bupati para Pendamping PKH termasuk TAGANA maupun TKSK turut dalam survei data kemiskinan ekstrem.

“Dari 10 ribu data miskin ekstrem ternyata kan yang benar-benar harus jadi prioritas sasaran hanya sekitar 8 ribu, jadi 8 ribu itu nanti kita akan lakukan intervensinya,” pungkasnya. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya