SUARA INDONESIA, SAMARINDA - Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur, Jahidin, meminta pendistribusian logistik pemilu 2024 tepat waktu. Ia juga berharap pemilu 2024 berjalan dengan lancar.
"Kami sudah melakukan penganggaran untuk pemilu 2024. Kalau itu masih dianggap belum cukup maka kami anggarkan lagi," kata Jahidin saat ditemui di jalan Elang Samarinda, Rabu (22/11/2023).
Diketahui, sekitar 40 persen logistik perlengkapan pemilihan umum tahun 2024 di Kalimantan Timur telah disebar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten dan kota. Logistik yang telah tersedia itu di antaranya adalah bilik suara, tinta, segel plastik dan segel kertas.
Ia menyebut, salah satu kendala yang perlu diantisipasi adalah bila pada hari pencoblosan terjadi hujan dengan curah tinggi, hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. "Saat terjadi banjir, maka minat masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pasti akan jauh berkurang," kata Jahidin.
"Sehingga kami meminta agar diprediksi kondisi cuaca saat pemilihan umum pada 14 Februari 2024 nanti. Jika terdapat potensi curah hujan tinggi dan bisa menimbulkan banjir, maka harus segera dilakukan antisipasi dengan segera menyiapkan perahu-perahu yang nanti akan membawa para pemilih ke TPS," tandasnya.
Sementara Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat menjelaskan, hingga saat ini, logistik pemilu yang sudah diterima ada empat item.
"Pertama bilik surat suara, tinta, segel plastik dan segel stiker. Semua sudah disimpan di gudang yang telah disewa sebelumnya dan sekarang tinggal menunggu surat suara, kotak suara dan perlengkapan TPS," ungkapnya.
Firman berharap pendistribusian logistik pemilu 2024 berjalan lancar dan tepat waktu. Ia juga berharap pemilih di Kota Samarinda bisa berpartisipasi aktif dalam pemilu 2024.
"Selain antisipasi banjir, KPU juga perlu mengoptimalkan partisipasi pemilih. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat," ujarnya.
Sosialisasi bisa dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, dan sebagainya. Selain itu, KPU juga bisa bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi.
"Dengan sosialisasi yang masif, masyarakat akan lebih memahami pentingnya pemilu dan akan termotivasi untuk berpartisipasi dalam pemilu," paparnya.
"Pemilihan umum merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih pemimpinnya. Oleh karena itu, partisipasi pemilih yang tinggi sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi