SUARA INDONESIA, BONTANG - Pengembangan wisata Kampung Malahing, Kota Bontang, Kalimantan Timur, dinilai belum optimal. Disamping itu masalah pendidikan yang menjadi persoalan dan dikeluhkan oleh masyarakat setempat.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengatakan, masyarakat Kampung Malahing mengeluhkan terkait ketersediaan fasilitas sekolah yang memaksa mereka untuk sekolah di Kota Bontang.
"Memang di sana perhatian wisatanya sangat luar biasa, tapi dari segi pendidikan mereka mengeluhkan. Terkait ketersediaan fasilitas sekolah yang memaksa akhirnya mereka harus sekolah di Kota Bontang," ungkapnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Selasa (13/11/2023).
Diketahui, Kampung Malahing merupakan salah satu permukiman di atas laut di wilayah pesisir, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan. Untuk sampai ke darat atau sebaliknya, akses satu-satunya hanya menggunakan perahu dengan waktu tempuh 15-30 menit.
Selain ketersediaan fasilitas, Amir juga menyoroti kualitas sumber daya manusia dalam teknis pendidikan yang belum mumpuni.
"Mereka juga mengeluhkan SDM tenaga pendidik yang kurang kompeten dalam memberikan layanan pendidikan, sehingga mereka meminta tenaga pendidik yang lebih profesional lagi," jelasnya.
Amir sangat menyayangkan hal ini. Ketika wisata Malahing sangat dibanggakan, bahkan memenangkan penghargaan nasional, namun kenyataannya, dibalik itu, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya memprihatinkan.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Bontang ini sudah menyampaikan aspirasi masyarakat Kampung Malahing kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang.
"Saya sudah bicarakan dengan Disdikbub terkait solusinya. Pertama apakah memanfaatkan sistem sewa dengan bantuan subsidi atau membeli kapal baru yang nanti dikelola oleh masyarakat," jelasnya.
Amir berharap peran Pemerintah Kota Bontang segera melakukan tindakan nyata sebab ini berhubungan dengan pendidikan generasi muda.
"Ini harus segera diselesaikan, karena menyangkut masa depan generasi muda kita," tegasnya.
"Di Kampung Malahing tersedia sekolah SD namun para pelajar hanya bersekolah sampai kelas 5. Untuk jenjang selanjutnya ditempuh di darat untuk persiapan mengikuti ujian nasional," ungkap Amir.
Amir mengusulkan dua solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Kampung Malahing. Pertama, pemerintah dapat memanfaatkan sistem sewa dengan bantuan subsidi untuk transportasi para pelajar. Kedua, pemerintah dapat membeli kapal baru yang nantinya dikelola oleh masyarakat.
Solusi pertama dinilai lebih praktis dan cepat untuk direalisasikan. Namun, solusi kedua dinilai lebih berkelanjutan karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Pemerintah Kota Bontang diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Kampung Malahing. Hal ini penting untuk memastikan generasi muda di kampung tersebut dapat mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas," ujar Amir. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi