SUARA INDONESIA, SURABAYA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Wilayah Jawa Timur menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako kepada para buruh dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2024. Selain itu, diberikan pula manfaat program BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris 3 pekerja yang belum lama meninggal dunia.
Bantuan sembako secara simbolis diserahkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur di Gedung Gubernur Jawa Timur di Surabaya untuk diteruskan kepada perwakilan serikat pekerja dan serikat buruh Jawa Timur.
Disusul kemudian penyerahan simbolis manfaat program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKM) dan beasiswa oleh Pj.Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bersama Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo di atas panggung depan Gedung Gubernur Jawa Timur.
Pertama kepada ahli waris Almarhum Widi Triyono, pekerja PT Saudara Sekawan Sejahtera. Manfaat program yang diserahkan berupa JKM sebesar Rp 42.000.000,-, JHT Rp 78.882.680,-, dan Beasiswa pendidikan anak maksimal Rp 81.000.000,-, sehingga total Rp 201.882.680,-.
Kedua kepada ahli waris Widya Yoga Arkadia, pegawai SMPK Stella Maris. Manfaat program yang diserahkan, JKK Meninggal Rp 122.800.000,-, JHT Rp 2.650.560,-, JP Berkala Rp 393.500,-/ bulan, dan Beasiswa pendidikan anak maksimal Rp 87.000.000,-, total sebesar Rp212.844.060,-.
Dan yang ketiga kepada ahli waris almarhum Muhamad Faisal Amir, pekerja di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Santunan yang diserahkan, JKK Meninggal sebesar Rp 232.022.992,-.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo mengatakan, kegiatan ini di samping memperingati Hari Buruh Internasional juga untuk meningkatkan engagement dengan serikat pekerja atau serikat buruh.
Selain itu, juga sebagai wujud kepedulian, apresiasi serta memberikan manfaat langsung kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Semoga dengan adanya santunan dan manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan dapat bermanfaat dan membantu keberlangsungan hidup para ahli waris yang ditinggalkan,“ ujar Hadi.
Dikemukakan, merujuk Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJamsostek memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan jaminan sosial berupa program JKK, JKM, JHT dan JP, serta program JKP sejak tahun 2021.
Hadi mengimbau pada seluruh pengusaha dan pekerja di berbagai sektor baik sektor penerima upah (PU), bukan penerima upah (BPU) untuk memproteksi diri dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Hal ini merupakan bukti nyata negara hadir untuk memberikan kepastian perlindungan atas risiko sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak Theresia Wahyu Dianti yang juga hadir di acara ini menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan adalah badan publik yang mendapat amanah undang-undang menyelenggarakan 5 program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kelima program tersebut berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Tidak hanya untuk pekerja formal atau penerima upah, tapi juga untuk pekerja informal atau bukan penerima upah.
Manfaatnya tidak hanya untuk diri pekerja, tapi juga untuk keluarga pekerja di hari tua, dan untuk ahli warisnya bila pekerja meninggal dunia.
Karena itu, tutur Theresia, harapannya peringatan Hari Buruh Internasional jadi momentum bagi seluruh pemberi kerja maupun pekerja untuk menyadari pentingnya perlindungan jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi