SUARA INDONESIA

Menjadi Tradisi, Umat Tionghoa Tuban Lepas Penyu ke Laut Untuk Tolak Balak

M. Efendi - 13 October 2020 | 13:10 - Dibaca 3.12k kali
Budaya Menjadi Tradisi, Umat Tionghoa Tuban Lepas Penyu ke Laut Untuk Tolak Balak
Umat Tionghoa TITD saat melepaskan penyu ke pantai Laut Utara, depan Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

TUBAN - Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Nabi Konghucu, umat Tionghoa yang ada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali melepas makhluk hidup untuk melestarikan tradisi Fang Sheng. 

Penilik Klenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro mengatakan, pelepasan sebanyak 9 makhluk hidup berupa penyu kelaut didepan Klenteng ini dilakukan untuk melestarikan tradisi. 

"Dengan melepas penyu ini, kami berharap agar segala masalah yang terjadi di Klenteng segera usai, dan Virus Corona lekas hilang dari muka bumi," jelas Alim kepada suaraindonesia.co.id. Selasa, (12/10/2020). 

Adapun tujuan dari pelepasan penyu tersebut memiliki makna tersendiri. Yakni membuang sial serta hal-hal yang tidak baik, sehingga hanya memunculkan atau mendatangkan kebaikan dan kesuksesan. 

"Delapan dan sembilan merupakan angka tertinggi dikalangan umat cina. Sehingga kami percaya bisa mendatangkan hoki, rejeki, panjang umur, dan kemudahan disegala urusan. Termasuk masalah yang ada di Klenteng ini," paparnya.

Alim menjelaskan, warga Tionghoa yang melakukan tradisi Fang Shen ini, sebenarnya sudah turut serta dalam membantu melestarikan hewan yang terancam punah. Sebab, penyu dan kura-kura ini selalu diburu untuk diambil telur dan dagingnya. 

Maka itu, dengan digelarnya ritual Fang Sheng dengan melepas penyu dan kura-kura kelaut ini secara tidak langsung mengembalikan fungsi hewan kehabitatnya.

"Sama halnya hewan lainnya, karena ajaran kuno umat Tionghoa mengajarkan kami untuk saling mencintai sesama makhluk hidup," ujar Alim. 

Ditengah masa pandemi yang belum bisa diperkirakan kapan berakhirnya ini juga membuat masyarakat semakin kesulitan mencari nafkah. Makan itu, selain melepaskan penyu, dalam memperingati HUT Nabi Konghucu ini umat TITD juga membagikan 400 zak beras kepada kaum dhuafa dan warga yang membutuhkan.

"Walaupun kami, pengurus Klenteng juga mengalami kesulitan, tapi kami tetap memperhatikan masyarakat kecil yang ekomominya terdampak Covid19 dengan memberikan beras kepada warga yang membutuhkan. Sebagian kami berikan kepada orang yang melintasi didepan Klenteng, lainnya kami antarkan kerumah-rumah warga penerima," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya