SUARA INDONESIA - Ide lomba 17 Agustus perlu disiapkan jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Berbagai perlombaan digelar untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.
Meski semakin banyak jenis permainan baru di masyarakat yang juga dipilih untuk mengisi kemerdekaan, permainan tradisional tetap bisa menjadi ide lomba untuk memeriahkan perayaan 17 Agustus.
Jadi, apa ide untuk kompetisi tradisional 17 Agustus? Cek ulasan berikut.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), sejarah kompetisi 17 Agustus mulai mencuat pada 1950-an. Berdasarkan sejarahnya, kompetisi 17 Agustus diadaptasi dari era kolonial dan dimaknai ulang untuk melambangkan semangat perjuangan.
Menjelang HUT RI yang ke-77 pada Rabu (17/8/2022), Anda bisa memilih beberapa lomba tradisional yang sering diadakan pada saat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, antara lain:
Lomba-lomba Kemerdekaan ini memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut tentang kompetisi 17 Agustus, lihat detailnya di bawah ini.
Salah satu ide lomba 17 Agustus adalah lomba panjat pinang
Ide lomba 17 Agustus adalah salah satu lomba 17 Agustus yang menantang. Hal itu karena lomba panjat pinang mengharuskan pesertanya memanjat pohon untuk mendapatkan hadiah, sehingga harus menyiapkan arena pohon yang cukup kuat.
Sejarah lomba Panjat Pinang bermula dari hiburan panjat tiang pada perayaan penting Belanda di Indonesia. Kompetisi ini awalnya merupakan sarana hiburan bagi orang Belanda di Batavia (Jakarta).
Kembali pada tahun 1920-an, hadiah yang disiapkan di puncak pohon untuk diperebutkan adalah bahan makanan dan pakaian. Namun, kini panjat pinang sudah menjadi ide untuk lomba 17 Agustus yang bisa digabung dengan berbagai hadiah lainnya.
Yuk, Kenali Sejarah Lomba Makan Kerupuk
Ide kontes 17 Agustus yang populer lainnya adalah kontes makan kerupuk. Dilansir dari Baik Kominfo Indonesia, kompetisi ini sudah ada sejak perang dan krisis ekonomi tahun 1930-1940 di Indonesia.
Bukan hanya sekedar ide untuk kompetisi hiburan 17 Agustus, kompetisi ini memiliki sejarah dan filosofi tersendiri. Kerupuk sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Bahkan, nama kerupuk telah disebutkan dalam manuskrip Jawa kuno pada abad ke-10 Masehi.
Kerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan masyarakat Indonesia sejak masa krisis ekonomi. Harga kebutuhan pangan yang melambung tinggi dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Akhirnya kerupuk menjadi salah satu mata pencaharian karena harganya yang terjangkau.
Pada masa perang, kerupuk biasanya dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada pada strata sosial dan ekonomi rendah. Dengan demikian, identik sebagai makanan bagi rakyat kecil di masa perang untuk bertahan hidup.
Ide Kontes Lain untuk 17 Agustus
Dilansir dari laman Good Indonesia, satu lagi ide lomba untuk 17 Agustus yang juga lomba karung. Berdasarkan sejarahnya, karung goni pada masa penjajahan digunakan sebagai pakaian karena kehidupan masyarakat Indonesia saat itu sangat sulit.
Kemudian, ide lain untuk lomba 17 Agustus yang masih populer hingga saat ini adalah lomba egrang tradisional. Kompetisi ini awalnya merupakan ejekan dari pribumi terhadap Belanda yang tinggi.
Berikut ini adalah daftar ide kontes 17 Agustus populer lainnya yang diadakan oleh beberapa komunitas, antara lain:
Kompetisi benang-dalam-jarum
Lomba memasukkan pensil atau paku ke dalam botol
Kompetisi menari balon atau duduk sambil bergoyang
Perlombaan kelereng dengan sendok
Lomba goyang paling heboh pakai lagu dangdut atau TikTok
Dilansir dari situs resmi Indonesia Baik Kominfo, tujuan utama dari diadakannya kompetisi 17 Agustus ini adalah untuk menciptakan kemeriahan bagi semua orang dan seluruh lapisan masyarakat mulai dari pusat kota hingga pelosok desa. Dengan demikian, ide lomba 17 Agustus sebenarnya adalah ajang kreatif yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi dan keadaan.
Demikian informasi mengenai ide lomba 17 Agustus yang dapat dijadikan referensi dalam memperingati Hari Kemerdekaan. Semoga bermanfaat!
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi