BANYUWANGI- Dukungan Kebaya Goes to UNESCO terus berdatangan dari banyak pihak. Termasuk Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, turut mendorong agar kebaya terdaftar sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.
Dukungan Kebaya Goes to UNESCO diwujudkan Untag Banyuwangi, melalui kemasan berbagai program menarik dengan mengusung tema "Untag Banyuwangi Bangga Berkebaya".
Untag Banyuwangi Bangga Berkebaya diluncurkan pada Selasa (9/8/2022). Ada beragam program kegiatan bernuansa kebaya yang akan dimeriahkan hingga Desember 2022.
Rektor Untag Banyuwangi, Andang Subaharianto dalam sambutannya mengatakan, gerakan bangga berkebaya terus digaungkan sebagai bentuk dukungan agar kebaya diakui UNESCO jadi warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak dulu.
Ia pun menilai melestarikan kebaya dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Oleh karenanya, sebagai bentuk kecintaan, Untag Banyuwangi telah menetapkan setiap hari Selasa perempuan di civitas akademika akan menggunakan kebaya.
Sementara untuk yang pria, setiap hari Selasa menggunakan batik dan ber udeng. Karena udeng merupakan identitas khas Banyuwangi.
"Kebaya ini masih kita wajibkan untuk dosen dan karyawan, sedangkan bagi mahasiswa hanya sebatas himbauan. Ini merupakan upaya kami mendukung Kebaya Goes to UNESCO. Karena sudah saatnya dunia mengakui kebaya adalah warisan budaya Indonesia," ucap Andang.
Hari pertama peluncuran Untag Banyuwangi Bangga Berkebaya itu diisi dengan kegiatan seperti Podcast Perempuan Berkebaya, Kebaya Fashion On The Street hingga Kebaya Selfi.
Mahasiswa pilihan Untag Banyuwangi itu pun secara antusias memamerkan warna-warni kebaya, baik yang dikenakan secara pakem klasik maupun modern.
Kegiatan berikutnya akan digelar secara bertahap setiap bulan sekali bertepatan pada tanggal 9. Mulai pada 9 September hingga 9 Desember 2022. Setiap rangkaian kegiatan mulai dari Kebaya Fashion Competition hingga nantinya ditutup dengan acara Podcast Kebaya Banyuwangi.
Andang yakin, melalui dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya Untag Banyuwangi, kebaya bisa diakui sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
"Selain itu, semangat ini saya rasa juga menjadi momen sangat tepat karena mendekati perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. Kita senantiasa memberikan support sepenuhnya kepada pemerintah dalam rangka membawa kebaya agar diakui sebagai warisan budaya tak benda khas bangsa Indonesia, terutama untuk kaum perempuan," kata Andang.
Selain itu, lanjut Andang, selain warisan budaya kebaya juga membuka tantangan kreativitas masyarakat kedepannya. Ia beranggapan, melalui kebaya, akan lebih bisa menghidupkan industri kreatif masyarakat Indonesia.
"Kemudian ujung dari sana adalah kesejahteraan rakyat Indonesia yang menjadi nilai utama dalam Kemerdekaan Republik Indonesia," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi