SUARA INDONESIA

Pembangunan Kilang Tuban Diharapkan Libatkan Kontraktor dan Warga Lokal

M. Efendi - 26 October 2020 | 20:10 - Dibaca 7.73k kali
Ekbis Pembangunan Kilang Tuban Diharapkan Libatkan Kontraktor dan Warga Lokal
Foto Istimewa, Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein

TUBAN - Pembangunan mega proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban, diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan mendongkrak perekonomian di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein mengatakan, kilang minyak ini merupakan proyek strategis nasional yang memiliki teknologi tinggi dan menggunakan biaya yang sangat besar. Sehingga dapat berdampak bagi perkembangan maupun pertumbuhan ekonomi daerah. Termasuk penyerapan tenaga kerja yang harus mengutamakan warga asli Tuban. 

"Karena ini proyek yang sangar besar, harus bisa menjadi stimulan perekonomian di Jawa Timur. Khususnya warga asli Tuban," ungkap Bupati saat ditemui suaraindonesia.co.id, dihalaman kantor Pemkab Tuban, Senin (26/10/2020). 

Saat ini yang dibutuhkan ialah konektifitas, termasuk pembuatan akses jalan tol dari Tuban menuju Surabaya dan pembangunan pelabuhan juga akan dikembangkan, agar akses industrialisasi berjalan lancar. 

"Multi efek dari pembangunan kilang ini sangat besar, selain peningkatan pajak daerah dan penyerapan tenaga kerja, hilirisasi proyek Pertamina juga menumbuhkan pekerjaan lain, seperti usaha kuliner, pariwisata, hotel, dan lainnya saat kilang ini beroperasi," tambahnya. 

Politisi kelahiran Kecamatan Rengel ini menambahkan, saat ini bagian yang paling krusial dari proses pembangunan kilang terbesar se Asia, yakni pembebasan lahan sudah dapat terselesaikan dengan baik. Artinya masyarakat sekitar sudah mendukung proyek tersebut. 

Ditempat terpisah, Direktur PT Jaya Angkasa Sejahtera Mulia, Muhammad Arifin, yang merupakan rekanan dari proyek GRR Tuban mengatakan, selama ini kehadiran PT Pertamina di Kabupaten Tuban sangat bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk melibatkan warga ring satu dalam pelaksanaan pekerjaan proyek Kilang Tuban.

"Sementara ini, kami bersama 10 pengusaha lokal telah digandeng Pertamina dalam pekerjaan proyek kilang ini, seperti restosasi serta persiapan elektrical," ujar pengusaha kelahiran Desa Wadung ini. 

Yang dilakukan oleh Pertamina sendiri dinilai sudah sangat baik. Sebab, mereka melibatkan unsur masyarakat dan perusahaan disekitar ring satu. Dari segi bahan baku juga, diharuskan mengoptimalkan produk lokal. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perputaran perekonomian masyarakat, khususnya warga di Kabupaten Tuban ini sendiri. 

Dengan melibatkan kontraktor lokal ini, diharapkan para perusahaan BUMN lain juga bisa bersinergi dengan pengusaha sekitar, agar sumberdaya manusia mereka bisa naik, sehingga dapat berdikari ditingkat nasional, bahkan go internasional.

"Kami sangat berharap agar semua perusahaan BUMN bisa meniru Pertamina yang menggandeng perusahaan lokal, agar SDM mereka semakin baik, dan tidak dipandang hanya jago kandang," pungkasnya.

Sekedar diinformasikan bahwa, pembangunan kilang patungan antara PT Pertamina dan Rosneft asal Rusia ini akan berdiri dilahan pertanian warga dari tiga desa. Masing-masing Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, dan Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu. 

Sedangkan luas lahan yang dibutuhkan mencapai 841 hektar. Antara lain, 341 hektar milik KLHK, 109 hektar milik Perhutani, dan 384 milik warga. (jun/im)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya