LAMONGAN - Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Kepala Deputi II, M. Asrorun Ni'am Sholeh memberikan materi kepada santri tentang strategi menjadi wirausaha sukses yang tahan banting, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam Workshop Pesantreneur 2020 dan Pelatihan Kewirausahaan Pesantren (Pesantreneur) di Masa Pandemi Covid-19, di Pondok Pesantren Idhotun Nasyi'in Dusun Depek, Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Sabtu (26/12/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Asrorun Ni'am mengajak santri dan alumni Pondok Pesantren untuk terus memperbaiki nasib dan pendapatan, khususnya di tengah pandemi covid-19, diantarnya dengan berwirausaha.
Pria yang akrab disapa Ni'am ini, mengajak para santri untuk meneladani jiwa wirausaha Rosulullah Muhammad SAW. Dimana Nabi Muhammad ditempa dengan jiwa wirausaha sejak usia 7 tahun, bahkan pada saat berusia belasan tahun sudah terlibat langsung dalam proses ekspedisi ekspor-impor ke luar negeri, lebih dari 10 kali.
"Mulai dari sektor peternakan kemudian perdagangan barang di dalam negeri dan luar negeri, kemudian di usia matangnya, yaitu usia pernikahan, di usia 25 tahun menikah dengan mahar yang begitu besar untuk ukuran waktu itu dan juga untuk ukuran saat ini. Rasulullah bisa seperti itu semuanya karena hasil dari berwirausaha," ungkapnya saat menjadi pemateri via media daring.
Santri dan alumni, ujar Ni'am harus terus mengembankan wirausaha, karena wirausaha mempunyai peluang besar seseorang menjadi kaya.
"Kita memberi perhatian terkait dengan aspek-aspek jiwa kewirausahaan bukan hanya soal kepemilikan harta tetapi soal komitmen membangun kemandirian di atas potensi dan bakat," ujarnya
Minat dan bakat kata Ni'am menjadi penting untuk dikembangkan karena itu menjadi salah satu kunci membangun kewirausahaan. Selain itu santri juga harus berani untuk memulai jangan hanya berangan-angan.
Kalau wirausaha sudah dijalankan tentu akan membantu meningkatkan kesejahteraan tidak hanya untuk pengusaha tapi juga untuk masyarakat. "Peningkatan ekonomi tidak sekedar sebagai tujuan tetapi itu sarana untuk menentukan kemanfaatan kita sebagai manusia, chairunnas anfa'uhum linnas sebaik-baik manusia sejauh mana kita memberikan manfaat secara lebih kuat kepada sesama manusia," terangnya
Sementara, Pengasuh PP Idhotun Nasyi'in KH. Abd Fattah saat membuka workshop menyebutkan, kalau alumni SMK di lingkungan Pondoknya sudah menyebar dan bekerja dimana-mana dan peserta workshop ini termasuk persen dari tamatan SMK idhotun nasyi'in yang sudah keluar dan juga dari masyarakat di sekitar ini.
"Saya berharap dengan adanya pelaksanaan workshop kewirausahaan di masa covid-19 ini, agar benar-benar disimak dan diperhatikan, hasilnya agar bisa diaktualisasikan untuk membuka wirausaha yang belum, yang sudah agar ditingkatkan," imbuhnya.
Karena lanjutnya, pada masa-masa covid-19 sekarang ini adalah kondisi yang sangat rawan, apalagi pekerja di pabrik banyak yang terpapar dan di rumahkan, dan berwirausaha adalah solusi untuk menghadapi problem yang dihadapi oleh masyarakat saat ini, karena covid.
Perlu diketahui, dalam workshop pesantreneur ini, selain menghadirkan Debuti II sebagai pemateri, juga menghadirkan Drs Imam Gunawan Debuti Kewirausahaan, Dr. H. Ahmad Iwan Zunaih, MM anggota DPRD Provinsi Jatim, Dr. Sulanam Dosen UINSA Surabaya, Muhajirin, SH Wartawan Harian Surabaya Pagi, dan Nova Hari Saputro, S.pd Kepala Sekolah SMK Idhotun Nasyi'in.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
Editor | : |
Komentar & Reaksi