Blitar - Pada bulan Januari 2021 lalu, peternak ayam sempat menjerit karena harga telur anjlok mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Namun seiring adanya kebijakan baru dari pemerintah para peternak kini mulai bangkit kembali.
Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat karena telah membantu mengatasi permasalahan harga telur yang merosot di tengah badai COVID-19 serta Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
"Kami berikan dua jempol kepada pemerintah pusat, karena disaat harga telur ayam sangat murah membantu menstabilkan harga dengan cara membeli telur dari Blitar untuk bantuan sembako di beberapa daerah yang ada Indonesia," kata Sukarman kepada Suara Indonesia Kami (18/02/2021).
Sementara itu, Ketua Asosiasi PPRN Jawa Timur Rofi Yasifun menyampaikan bahwa, dengan adanya inisiasi tersebut secara tidak langsung telah menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat yang sebelumnya tersendat di tengah pandemi corona.
"Kami berharap, program penyedian bahan sembako yang diambil dari potensi masyarakat dapat dijalankan di pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Supaya para pelaku usaha terutama di sektor peternakan tidak lagi kesulitan dalam hal penjualannya," imbuhnya.
Terakhir, Sukarman dan Rofi sangat berterima kasih kepada pemerintah, baik itu Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, PT. RNI dan pihak terkait yang sudah memberikan solusi terbaik ketika rakyat kecil sedang kesulitan. AHS
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi