SUARA INDONESIA

Terdampak PPKM Darurat Pedagang Pasar Pon Jombang Sepi Pembeli

Gono Dwi Santoso - 23 July 2021 | 18:07 - Dibaca 1.98k kali
Ekbis Terdampak PPKM Darurat Pedagang Pasar Pon Jombang Sepi Pembeli
Sriwahyuni salah satu pembeli asal Jogoroto Jombang membeli di salah satu kios pedagang di pasar pon Jombang, Jumat (23/07/2021).

JOMBANG - Menurun omzet penjualan sangat dirasakan pedagang dipasar tradisional pasar Pon, Kelurahan Kaliwungu,di jalan raya Gatot Subroto, Jombang.dikarenakan penerapan PPKM Darurat ,tak lagi ramai oleh pembeli akibat terdampak PPKM Darurat, Jumat (23 /07/2021).

Pedagang pun merasakan sepinya pembeli, lantaran sebagian besar pelanggan merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak adanya pembatasan jam malam dan adanya penyekatan PPKM Darurat di Jombang.

Selama tiga pekan sejak diberlakukannya PPKM darurat dan diperpanjang hingga 25 juli mendatang, kondisi pasar tradisional di pasar pon Jombang,tampak sepi tidak seperti biasanya.

Tidak hanya itu, para pembeli yang berbelanja pun turut terdampak adanya PPKM darurat, yakni dengan turut melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok di dapur.

Seperti cabai rawit harga perkilo  yang semula  Rp 45 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp 60 ribu per kilogramnya. Untuk mensiasati agar dapur tetap mengepul, pembeli pun terpaksa mengurangi belanjanya .

Ditemui di lapaknya ,Eny salah satu pedagang di pasar pon mengakatan, PPKM darurat sangat berdampak signifikan dengan turunnya jumlah pembeli, yang sebagian besar adalah para PKL. Pasalnya, adanya pembatasan jam malam hingga penyekatan mobilitas masyarakat, membuat para PKL tidak bisa berjualan hingga larut malam, keluhnya.

"Disebutkan Eny, untuk harga seperti sayur-sayuran memang ada beberapa yang naik, pembeli juga menurun. Misalnya penjual mie ya biasanya dia bisa jual malam sekarang ngga bisa jual malam,” katanya.

"Harga-harga komoditas yang lainnya juga meningkat, seperti cabai merah semula Rp 20 ribu perkilo menjadi Rp 24 ribu per kilo, bawang merah Rp 20 ribu per kilo menjadi 28 ribu perkilo, tomat dari Rp 6 ribu per kilo menjadi 16 ribu per kilo, "tambahnya.

Ditemui seusai membeli Sriwahyuni pembeli asal Jogoroto Jombang ,mengeluhkan sejumlah harga kenaikan komoditas yang naik .”Ya gimana ya dikurangi ya soale pendapatan menurun. kalau beli harganya naik semua ya ngak mampu mas. Biasanya beli 1 kilo sekarang seperempat,” pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya