SUARA INDONESIA

Pasar Tanjung Jember dan Beragam Kisah Unik di Dalamnya

Ambang Hari Laksono - 11 February 2022 | 20:02 - Dibaca 10.88k kali
Ekbis Pasar Tanjung Jember dan Beragam Kisah Unik di Dalamnya
Pasar Tanjung (Foto : Ambang Hari)

JEMBER — Pasar Tanjung merupakan pasar induk terbesar yang ada di Kabupaten Jember. Setiap harinya ratusan bahkan ribuan transaksi jual beli terjadi di pasar ini dalam kurun waktu 1x24 jam.

Pasar yang terletak di Jl. Samanhudi, Kecamatan Kaliwates itu, memiliki banyak kisah unik yang layak diceritakan, terutama oleh para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Dr. Wahidin yang biasa beroperasi mulai sore sampai larut malam.

Saat berkunjung ke Pasar Tanjung Jember, Kontributor Suara Indonesia menemui salah satu pedagang daging ayam yang bernama Misnah.

Misnah (59) menceritakan jika telah 15 tahun berdagang disana dan pastinya banyak hal yang telah dilalui termasuk pengalaman unik, menyedihkan dan menyenangkan.

“Alhamdulillah sejak saya berdagang disini mulai tahun 2007 masih terus diberi kesehatan dan kelancaran usaha sampai sekarang, meskipun lapak saya juga sudah banyak mengalami pasang surut selama itu,” ungkapnya, Jumat (11/02/2022) di lokasi pasar.

Hal yang paling diingat selama Misnah berjualan di Pasar Tanjung adalah ketika dirinya dimintai ongkos lapak yang jumlahnya melebihi ketentuan yang telah ditetapkan.

“Kejadiannya itu sekitar tahun 2014 kalau tidak salah, ada petugas dari kedinasan gitu minta saya untuk bayar ongkos lapak yang jumlahnya cukup besar, padahal hasil dagangan lagi sepi saat itu,” terangnya.

Kala itu, Misnah juga sempat cekcok dengan petugas sebelum akhirnya dirinya dan pedagang lain menuruti untuk memberikan ongkos kepada petugas dengan berat hati.

“Saya marah karena diminta ongkos yang lebih besar daripada biasanya, pedagang lain juga sama. Tapi gimana ya mas, namanya juga kita cuma pedagang, ya pasti tetap kalah sama yang berseragam,” tutur Misnah saat menceritakan pengalamannya.

Tidak hanya itu, Misnah juga menceritakan banyak pengalaman menyenangkan yang ia alami selama berdagang.

“Senangnya itu ya kalau pas lapak lagi ramai pembeli, kadang pembeli itu juga memberikan uang lebih. Yang paling menyenangkan itu kalau sudah mendekati bulan-bulan besar seperti bulan Ramadhan, pembeli biasanya akan membludak,” bebernya.

Semenjak pandemi, Misnah mengungkapkan jika pembeli memang makin menurun dan omset pendapatan juga semakin turun.

“Kalau sekarang, dalam sehari, yaa keuntungannya paling dapat sekitar 300-400 ribu bersih, itupun kalau lagi ramai. Kalau dulu sebelum Covid bisa dapat sejuta dalam sehari mas,” katanya.

Misnah berharap, masa pandemi ini segera berakhir dan sumber penghasilan pedagang yang ada di pasar tanjung bisa kembali normal lagi seperti semula.

“Kalau pengennya ya semoga bisa normal lagi, pandemi selesai dan aktivitas dagang di pasar ini juga normal lagi. Semoga saja,” pungkasnya. (*Amb)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ambang Hari Laksono
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya