SUARA INDONESIA

Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Kembali Meroket, Tembus Rp 75 Ribu

Muhammad Nurul Yaqin - 04 March 2022 | 16:03 - Dibaca 1.73k kali
Ekbis Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Kembali Meroket, Tembus Rp 75 Ribu
Pedagang bumbu dapur di Pasar Banyuwangi terlihat sedang menunggu pembeli, Jumat (4/3/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Harga komoditas cabai di Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami kenaikan cukup drastis akhir-akhir ini. Kenaikan terjadi pada cabai jenis rawit dan cabai merah besar.

Seperti pantauan di Pasar Tradisional Banyuwangi, harga cabai rawit di tingkat pedagang tembus Rp 75 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram.

Disusul harga cabai merah besar, yang sebelumnya hanya 25 ribu per kilogramnya kini sudah menyentuh harga Rp 50 ribu per kilogram.

Kenaikan harga sejumlah jenis cabai ini, sangat dirasakan para pedagang di pasar setempat. Mereka terpaksa mengurangi jumlah kulakan untuk mengantisipasi kerugian.

"Ya terpaksa mengurangi kulakan karena daya beli konsumen juga mengurangi. Jadi biasanya sekali kulak mencapai 10 kg, semenjak naik dikurangi menjadi 5 kg," kata salah satu pedagang, Tia, Jumat (4/3/2022).

Menurutnya kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi dua pekan terakhir. Sedangkan cabai merah sejak dua hari yang lalu.

"Kenaikan tidak hanya cabai, bawah merah pun ikut naik meski sedikit, dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu kini menjadi Rp 36 ribu," ucapnya.

Perkataan serupa juga diutarakan pedagang lain Dinada, efek dari ini ia pun juga banyak menerima keluhan dari konsumen.

"Ya cuma saya juga menjelaskan saat ini memang harganya naik. Apalagi kalau konsumen itu jarang ke pasar, ketika tau harga baik pasti kaget," ujarnya.

Informasi yang pihaknya terima, kenaikan harga cabai diduga disebabkan karena pasokan barang yang minim.

"Ketersediaan barang dari petani mengalami penurunan. Produksi cabai berkurang dan banyak yang rusak akibat hujan," ungkapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV