BANYUWANGI - Satu lagi, karya unik dihasilkan dari tangan warga Banyuwangi.
Ratusan ibu-ibu di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, sulap bahan dari alam jadi barang yang bernilai.
Di tangan ibu-ibu pengrajin itu, bahan baku serat pelepah pohon pisang, pohon dan batok kelapa dan kayu bertransformasi menjadi produk berkualitas tinggi.
Produk yang dihasilkan dari bahan dasar tersebut seperti tas, tempat buah, nampan, tempat HP, peralatan makan dan minum, hingga souvenir.
Berpusat di Kejaya Handycraft, Dusun Krajan, Desa Tambong, ada sekitar 150 didominasi ibu-ibu rumah tangga yang terlibat aktif dalam kerajinan tersebut.
Di masa sulit akibat pandemi Covid-19 saja, para pengrajin itu masih mampu menembus pasar dunia.
Pengelola Bumdes Desa Tambong, Nuri mengatakan, kerajinan yang sudah berdiri sejak tahun 2.000 ini telah berhasil menembus pasar Asia dan Afrika.
"Beberapa produk kerajinan yang dibuat di Desa Tambong seperti tas dari batok kelapa sudah berhasil terjual hingga ke Thailand, Hawai dan Jamaika," cetusnya, Rabu (28/12/2022).
Yang bikin bangga lagi, saat pagelaran Moto GP di Mandalika, souvenir parfum dengan kemasan anyaman di produksi Kejaya Handycraft, juga sempat dipasarkan di sana.
"Khusus souvenir parfum ini pasarnya masih sampai di Jakarta," kata Nuri.
Ia menyebut, produk tergolong baru ini, sekali kirim ke Jakarta bisa mencapai 15 sampai 20 ribu buah souvenir parfum.
"Sedangkan harga per bijinya berkisar di Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu," ucapnya.
Kerajinan yang ada di Desa Tambong ini secara tidak langsung sudah bisa mengangkat perekonomian warga.
Salah satu pengrajin, Luluk (34) mengatakan, dalam sebulan dirinya bisa mendapatkan penghasilan antara Rp 500 ribu - Rp 600 ribu.
"Alhamdulilah adanya pusat kerajinan ini bisa menambah penghasilan kami warga Desa Tambong," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi