MADIUN - Harga minyak goreng curah di pasar tradisional Kabupaten Madiun melambung tinggi dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 17.000 per kilogram, melebihi harga eceran tinggi (HET).
Kondisi ini diperparah dengan Minyakkita, yakni minyak program dari Kementerian Perdagangan yang mulai sulit didapat dipasaran.
Diketahui bahwa sebelumya harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional Madiun hanya berkisar Rp 15.500 per kilogram.
Kenaikan harga minyak goreng tersebut, salah satunya terjadi di pasar pagotan, Kabupaten Madiun. Di Pasar itu, harga minyak goreng curah sudah naik dalam sepekan terakhir.
Dari sejumlah penuturan pedagang, selain harga dari pemasok minyak goreng curah sudah naik, faktor kenaikan harga minyak goreng kemasan, juga menjadi pemicunya.
"Kenaikan harga minyak goreng kemasan, membuat harga minyak goreng curah juga ikut-ikutan naik, apalagi harga dari pemasok juga sudah naik " ujar salah seorang pedagang pasar Pagotan bernama Yuliani Sri Wulandari, Selasa (24/1/2023).
Kendati harga naik, distribusi minyak goreng curah hingga saat ini tidak ada kendala sama sekali.
Sementara dengan adanya kenaikan harga minyak goreng curah ini, para pembeli merasa resah. Pasalnya, biaya belanja jadi bertambah, sehingga harus mengurangi belanja kebutuhan lainnya.
"Harga minyak goreng curah kini naik lagi, saya jadi bingung untuk belanja kebutuhan lainnya, saya berharap harga minyak goreng segera kembali normal, sehingga bagi kami masyarakat kecil dapat terus bisa membeli " kata salah seorang pembeli minyak goreng curah bernama Tanti.
Baik pedagang maupun pembeli, berharap agar pemerintah segera menurunkan serta menstabilkan harga minyak goreng, karena minyak goreng juga menjadi kebutuhan pokok bagi warga masyarakat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta/Erik P |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi