SUARA INDONESIA, JOMBANG- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, meluncurkan dua gerakan inovatif dalam rangka memperingati Hari Bumi 2024, yaitu Gerakan Madrasah Sampah Jadi Sedekah (Gema Sajadah) dan Gerakan Madrasah Hijau dan Asri (Gema Hijas).
Acara peresmian ini diadakan di MTsN 11 Jombang dan dihadiri oleh PJ Bupati Jombang Sugiat, Kepala Kemenag Jombang, serta ratusan madrasah di kabupaten setempat secara daring, Jumat (03/05/2024).
Sugiat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kedua program ini, yang merupakan hasil kolaborasi Kemenag dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dia menekankan, permasalahan lingkungan merupakan tantangan nyata yang harus dihadapi bersama, dan peran lembaga pendidikan seperti madrasah sangat penting dalam membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jombang, Muhajir menjelaskan, Gema Hijas bertujuan untuk menjadikan madrasah sebagai tempat yang hijau, asri, dan nyaman untuk belajar, serta meningkatkan kualitas oksigen di lingkungan madrasah.
Penamaan Gema Hijas, kata dia, terinspirasi oleh Komite Hijaz yang dibentuk oleh para ulama NU untuk menyelamatkan makam Rasulullah SAW. “Sedangkan Gema Sajadah bertujuan untuk mengubah sampah menjadi sedekah," terangnya.
Muhajir menyebut, potensi ekonomi dari sampah cukup besar, dan program ini diharapkan dapat membantu lembaga pendidikan yang membutuhkan bantuan.
"Gema Sajadah dan Gema Hijas diharapkan dapat menjadi gerakan yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Jombang untuk menjaga kelestarian lingkungan," tandasnya.
Pada acara ini, dilakukan penanaman pohon dan sedekah sampah secara simbolis oleh PJ Bupati Jombang dan Kepala Kemenag Jombang. Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh ratusan madrasah di Kabupaten Jombang yang melakukan penanaman pohon secara serentak, dengan total setengah juta pohon.
Hingga akhir acara, terkumpul sebanyak 3,5 ton sampah dari 289 madrasah/lembaga dengan nilai Rp 10 juta. Pengumpulan sampah dimulai tanggal 25 April lalu. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi