SUARA INDONESIA

Perajin Lampion Berkarakter di Jombang Kebanjiran Pesanan Jelang Lebaran

Gono Dwi Santoso - 07 April 2023 | 16:04 - Dibaca 1.53k kali
Ekbis Perajin Lampion Berkarakter di Jombang Kebanjiran Pesanan Jelang Lebaran
Neneng (40) Perajin lampion berkarakter saat di temui di rumahnya saat membuat lampion berkarakter dirumahnya di Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang,Kabupaten Jombang, Jumat (07/04/2023).

JOMBANG - Jelang lebaran 1444 H , perajin lampion  berkarakter  buatan, Neneng (40)  warga Desa  Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Kabupeten Jombang, ini  kebanjiran order pesanan sehingga harus membuat stok lampion di rumahnya.

Banyaknya permintaan lampion berkarakter jelang lebaran ini ,membuat untung tersendiri bagi perajin lampion.Sejauh ini permintaan lampion naik 20 persen.Dimana dalam sehari ,perajin ini  bisa menyelesaikan pembuatan lampion kisaran 20 biji  lampion yang dikerjakan bersama 3 orang di rumahnya.

Banyaknya permintaan lampion berkarakter ini , membuat berkah tersendiri bagi perajin lampion di kota santri dimana lampion buatannya di samping awet dan tahan cuaca karena terbuat dari bahan mika dan unik banyak macam gambar kartun karakter yang di sukai anak anak , Jumat (07/04/2023).

Tampak puluhan lapion warna warni buatan neneng  berjejer di halaman rumah sedang dilakukan penjemuran dan tidak butuh waktu lama ,lampion lampion tersebut kembali di ambil untuk di lakukan pemotongan ornamen lampion sehabis di lem.

"Lampion berkarakter tersebut dijemur selama 10 menit kemudian lampion berkarakter tersebut di ambil untuk dilakukan perapian bentuknya dan siap dilakukan pemasangan lampu dan finishing,terang neneng kepada media ini Jumat (07/04/2023).

Neneng menjelaskan sudah hampir 15 tahun menggeluti usaha lampion berkarakter ini dan awal mulanya membuat lampion dari kertas manila. Kemudian pembuatan dari kertas manila di rasa kurang efektif kalau kena hujan bisa sobek akhirnya membuat inovasi dengan bahan mika warna warni.

" Dulu pakai kertas manila dan  lampunya pakai lilin dan dirasa berbahaya bagi anak anak akhirnya berinovasi dengan bahan mika warna warni dan memakai lampu LED pakai baterai," terangnya.

Neneng mengatakan, untuk pemasaran sejauh ini di tengkulak , panitia TPQ ,kota  Jombang, Tulungagung, Kediri dan Blitar . Untuk tahun ini permintaan lampion berkarakter meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah untuk pembuatan lampion untuk bahan baku tidak ada kesulitan .Untuk harga lampion  akhirnya harga lampion ikut naik harga sebelumnya  Rp 10 ribu dan sudah naik 3 tahun yang lalu,"pungkasnya.


 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya