SAMPANG, Suaraindonesia.co.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, terus melakukan pendataan pendapatan gabah petani.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi memasuki musim kemarau panjang dampak dari El Nino (pemanasan suhu muka laut).
Di tahun 2023 ini hasil panen gabah petani pada masa panen kedua, diprediksi dapat mencukupi kebutuhan saat musim kemarau nanti.
Kapala Disperta KP Sampang, Suyono melalui Bidang tanaman pangan dan Holtikultura, Wahyudi mengatakan untuk pendapatan gabah padi di Kabupaten Sampang tahun 2023 masih aman.
"Karena hasil petani padi sekarang meningkat, melihat musim penen padi belum selesai, sekarang memasuki panen kedua atau panen akhir," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (05/06/2023).
Ia menambahkan, kebiasaan petani yang selalu menyimpan gabah dalam skala besar di rumahnya akan membantu ketersedian stok beberapa bulan ke depan.
untuk kesediaan gabah padi di Kabupaten Sampang menjelang musim kemarau panjang 2023, akan memenuhi dalam kesediaannya.
"Untuk di pasar hingga di pegilingan tetap terpantau oleh kami. Dan untuk pendapatan padi tetap stabil, saya prediksi akan meningkat di tahun ini," jelasnya.
Wahyudi mengatakan, harga gabah tahun 2023 akhir musim panen kedua mencapai Rp. 5.300 per-kg, naik dari harga sebelumnya sekitar Rp. 4.800 per-kg.
"Tahun ini harga gabah padi mengelami kenaikan. Tapi harga gabah padi memang turun naik," terangnya.
Sementara petugas Bidang Data informasi (Disperta KP), Sairi menjelaskan produksi gabah periode Januari-Desember tahun 2022 sejumlah 308.529 ton. Sedangkan produksi gabah Januari-April 2023 untuk saat ini sebanyak 253.185 ton.
"Kami ditahun 2023 masih proses pendataan, tapi saya prediksi pendapatan di tahun 2023 lebih tinggi. Dan stok gabah untuk menghadapi musim kemarau panjang cukup," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi