SUARA INDONESIA

Sukses Usaha Penggemukan Kepiting Ala Pemuda Sampang

Hoirur Rosikin - 24 July 2023 | 08:07 - Dibaca 1.61k kali
Ekbis Sukses Usaha Penggemukan Kepiting Ala Pemuda Sampang
Putra, di tempat usaha pengemukan kepiting miliknya. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id).

SAMPANG, Suaraindonesia.co.id -Berwirausaha selalu menjadikan seseorang berpeluang meraih sukses dalam peningkatan taraf ekonomi. Seperti yang dilakukan pemuda di Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur.

Pemuda lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Putra (30) asal Desa Tamba'an, Kecamatan Camplong ini sukses membudidayakan kepiting dengan sistem penggemukan.

Jatuh bangun dalam berbagai usaha telah dirasakan pemuda yang pernah bekerja di salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

Usaha penggemukan kepiting yang digeluti Putra, berawal dari tingginya permintaan kepiting di pasaran. Sedangkan ketersediaan kepiting dari alam terbatas karena berbagai faktor.

"Saat ini kepiting bisa dikatakan hama di tambak udang dan bandeng. Namun hama ini bisa membawa manfaat jika dipelihara dengan baik yang bisa menghasilkan uang," ungkap Putra, kepada Suara Indonesia, Senin (24/07/2023).

Seiring berjalannya waktu, kini pengusaha muda ini telah memiliki sedikitnya 100 Boks penggemukan kepiting, setiap boks berisi 1 ekor kepiting. Ratusan ekor kepiting berkualitas telah dipasarkan Putra ke daerah Surabaya.

Untuk biaya awal dan perawatan pertama, membutuhkan dana sekitar Rp. 5 juta. Sementara pendapatan kotor dari hasil penjualan per-bulan mencapai Rp. 7 juta, tergantung dari kualitas kepiting saat proses penggemukan.

"Untuk proses penggemukan kita hanya memakai sirkulasi air dan alat skimer, untuk mengurai amoniak sisa pakan kepiting yang di saring dengan alat buatan. Kalau pakan kepiting, kita memakai ikan rucah dan kerang-kerangan," bebernya.

Putra juga menjelaskan, cara untuk meminimalisir angka kematian kepiting terletak pada konsistensi penggantian air yang sudah keruh, karena sistem budidaya penggemukan kepiting ini secara semi intensif.

"Biasanya saya mengganti air bisa 2 Minggu (pekan) sekali dengan air yang bagus dengan tingkat kandungan air laut (salinitas) di bawah 15ppt," terangnya.

Namun di balik setiap usaha pasti ada kesulitan yang dihadapi kerena kepiting itu langka dan sulit ditemukan, dirinya sangat kesulitan mendapatkan bibit kepiting kurus.

"Untuk kesulitan lain atau angka kematian alhamdulillah tidak, tinggal kita yang memeliharanya seperti apa," jelasnya.

Putra mengajak kalangan muda untuk mulai mencoba berwirausaha. Selain peluang ekonominya tinggi, dengan berwirausaha juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Hoirur Rosikin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya