SUARA INDONESIA

Sopir Truk Dari Singaraja Bali Keluhkan Tiket Mahal Penyeberangan Jangkar-Lembar

Syamsuri - 16 August 2023 | 17:08 - Dibaca 2.04k kali
Ekbis Sopir Truk Dari Singaraja Bali Keluhkan Tiket Mahal Penyeberangan Jangkar-Lembar
Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi; Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Ira Puspadewi; hingga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono saat meresmikan rute baru Penyeberangan Jangkar - Lembar. (Foto : Syamsuri/ Suaraindones

SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id - Made (58) Salah satu sopir truck dari Singaraja Bali keluhkan tingginya ongkos tiket penyeberangan dari pelabuhan Jangkar menuju lembar Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB).

Padahal kalau dibandingkan dengan melalui jalur lintas pelabuhan Ketapang - lembar, Lombok Barat NTB, itu selisihnya berkisar Rp. 1 juta.

"Kalau melewati jalur lintas pelabuhan ketapang, tiket yang harus dibayar itu sebesar Rp. 3,2 juta, namun ketika melalui jalur lintas penyeberangan pelabuhan Jangkar - lembar tiket yang harus dibayar sebesar Rp. 4,2 juta, artinya ada selisih Rp.1 juta rupiah,"ujarnya.

Kata Made, sebenarnya dengan  dibukanya jalur lintar dari Penyeberangan pelabuhan Jangkar - Lembar Lombok  NTB para pengusaha dan sopir truck dan kendaraan kainnya, ini bisa mengefisien waktu sekitar 2 jam ketimbang lewat jalur pelabuhan Ketapang.

" Selain itu, dengan melewati jalur lintas penyeberangan pelabuhan jangkar - lemar, ini akan mengurangi resiko, karena sudah tidak melewati jalan alas baluran yang jalannya penuh tikungan dan rawan kemacetan arus lalu lintas, "ujarnya.

Menurut Made, dengan dibukanya  rute baru dari penyeberangan pelabuhan jangkar - Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini akan bisa membantu para pengusaha dan sopir yang akan berangkat kesana., asalkan tiketnya tidak terlalu jauh berbeda dengan pelabuhan Ketapang.

"Pihaknya berharap agar tiket yang sudah ditetapkan dari penyeberangan Pelabuhan jangkar - Lembar Lombok Barat NTB sebesar Rp. 4,2 juta agar bisa ditinjau kembali yaitu diturunkan paling mentok atau paling tinggi sebesar Rp. 3,7 juta,"harapnya

Made, merasa optimis ketika harga tiket di Pelabuhan jangkar ini diturunkan menjadi 3,5 juta atau paling tinggi sebesar Rp. 3,7 juta, menuju Kembar Lombok Barat NTB, semua Pengusaha dan sopir yang biasanya melalui jalur pelabuhan Ketapang akan pindah ke Pelabuhan Jangkar.

Namun rupanya para sopir truk mengeluhkan mahalnya tiket penyebrangan Jangkar-Lembar

Menanggapi keluhan tersebut, Anggota Komisi III DPRD Situbondo dari Fraksi Partai Demokrat, Janur Sasra Ananda meminta kepada Pemerintah, dalam gak ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar supaya meninjau ulang besaran tarif tiket untuk penyeberangan dari pelabuhan Jangkar-Lembar Lombok Barat NTB, Sehingga ini tidak memberatkan para sopir truk.

"Perbedaan antara tarif tiket yang diberlakukan di pelabuhan jangkat dengan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi  terlalu signifikan yaitu kurang lebih Rp700 ribu hingga Rp. 1 juta, padahal jaraknya tidak terlalu jauh. Pihak meminta tiket yang sudah ditetapkan ini bisa dievaluasi kembali atau ditinjau ulang,"harapnya.

Kalau tarif tersebut tidak segera dievaluasi, politisi berambut gondrong ini khawatir para sopir truk lebih memilih menyeberang di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

"Seharusnya Dengan adanya rute baru dari pelabuhan Jangkar-Lembar ini selain menghemat waktu juga bisa menghemat biaya. Dengan tarif yang dinilai terlalu mahal tersebut bisa-bisa rute Jangkar-Lembar ajan sepi,"bebernya

Lebih jauh Janur menyebutkan, saat ini sarana dan pra-sarana dari jalan besar menuju Pelabuhan Jangkar sudah layak untuk melayani Long Distance Ferry (LDF).

"Semua PJU  di sepanjang jalan menuju pelabuhan jangkar sudah terpasang, lahan parkir juga lebar, rambu-rambu juga sudah terpasang, sebagian jalan menuju Pelabuhan Jangkar sudah diperlebar. Untuk tahap permulaan ini sudah sangat bagus," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya