SUARA INDONESIA, JOMBANG - Siapa sangka dengan menggeluti budidaya ikan patin, Hanif Wicaksono, pemuda Dusun Surobayan, Desa Tengaran, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, panen cuan. Kini, ia mulai kebanjiran pesanan ikan patin.
Kolam ikan patin milik Amrozi, ayah Hanif Wicaksono ini, seluas satu hektare lebih yang terbagi menjadi 49 kolam berbagai ukuran. Dulu, sebelum budidaya ikan patin, Hanif pernah budidaya ikan lele hingga akhirnya beralih ke ikan patin karena hasilnya cukup menguntungkan.
Kepada suaraindonesia.co.id, Hanif mengatakan, usaha budidaya ikan patin ini meneruskan usaha orang tuanya yang membudidayakan ikan patin mulai dari 10 kolam hingga kini menjadi 49 kolam. Kapasitasnya 2-5 ton per kolam.
”Pindah budidaya ikan patin karena harga jual ikan patin terbilang bagus di pasaran. Harganya selalu tinggi dan tidak pernah turun. Sekarang per kilogram harganya kisaran Rp 19 ribu," terangnya, Rabu (21/2/2024).
Hanif mengaku, mulai menggeluti budidaya ikan patin bersama ayahnya sejak 2014 lalu. Kala itu, mereka masih budidaya ikan lele hingga akhirnya memutuskan pindah, karena budidaya lele ada plus dan minusnya.
“Kalau ikan lele ketika panen ukurannya harus seragam untuk konsumsi pasar. Kalau terlalu besar masuknya ke kolam pemancingan. Sedangkan ikan patin, besar kecil sesuai dengan permintaan dari tengkulak," ungkapnya.
Menurutnya, pemasaran budidaya ikan patin ini masih lokal di sekitar di Jawa Timur. Rata-rata tengkulak yang datang ke kolam untuk membeli ikan patin ada dua macam. Dijual lagi ke pasar dan ada juga yang dibuat lomba memancing.
"Harga sekarang kisaran Rp 19 ribu per kilogram di kolam. Sekali panen, tergantung kebutuhan tengkulaknya. Kadang pemancingan butuhnya tidak banyak, biasanya tiga kuintal dan paling banyak lima kuintal. Per hari, kisaran dua ton ikan patin keluar tiap hari," bebernya.
Hanif menambahkan, budidaya ikan patin ini ada yang perlu diperhatikan secara seksama. Salah satunya adalah faktor air. Kalau airnya bagus, ikan patin sehat dan aman tanpa penyakit, sehingga ikan cepat besar pertumbuhannya.
"Di musim hujan, perubahan suhu terlalu cepat. Makan ikan juga sangat berpengaruh. Jadi solusinya, kurangi makan ikan patin dan kontrol air. Ini yang perlu diperhatikan," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi