SUARA INDONESIA

Jelang Tellasan Topa' Pengerajin Selongsong Ketupat di Sumenep Panen Cuan

Wildan Mukhlishah Sy - 15 April 2024 | 14:04 - Dibaca 1.09k kali
Ekbis Jelang Tellasan Topa' Pengerajin Selongsong Ketupat di Sumenep Panen Cuan
Selongsong ketupat. Foto: suara.com

SUARA INDONESIA, SUMENEP- Menjelang perayaan Tellasan Topa' sejumlah pengerajin selongsong ketupat di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sukses memanen cuan karena orderan yang kian membeludak, Senin (15/04/2024). 

Seperti diketahui sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Madura, bahwa satu minggu setelah Idul Fitri, terdapat momen perayaan yang disebut dengan Tellasan Topa' atau Lebaran Ketupat. 

Ciri khas dari Tellasan Topa' yakni, warga akan menyajikan ketupat yang dibungkus menggunakan daun lontar ataupun daun kelapa muda, sebagai menu utama dan dilengkapi dengan beragam jenis lauk pauk, seperti opor ayam, urap, kaldu atau beberapa lainnya. 

Selain disajikan di rumah, beberapa masyarakat, biasanya juga menjadikan menu tersebut, sebagai bekal untuk berekreasi ke sejumlah tempat wisata. Maka tak heran, jika orderan selongsong atau urung ketupat kian membludak menjelang Tellasan Topa'. 

Salah seorang pengerajin urung ketupat di Sumenep Madani mengaku, untuk tahun ini peminat selongsong ketupat dapat dikatakan lebih banyak, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Hal itu, kata dia, kemungkinan karena tahun sebelumnya, masih ada pembatasan kegiatan dampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, dalam satu hari bisa mengirimkan pesanan selongsong atau urung ketupat sekitar 1000 sampai 1500 biji. Sementara, mayoritas pemesan berasal dari luar wilayah Sumenep, seperti Pamekasan, Sampang, Bangkalan dan Pulau Jawa. 

"Pesanan sekarang saya bisa itu dalam sehari kami kirim sekitar seribu sampai seribu lima ratus urung," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, untuk selongsong atau urung ketupat dijual dengan harga Rp 750 perbijinya alias Rp 7.500 dalam satu ikat yang berisi sepuluh biji.

Harga tersebut berlaku untuk selongsong atau urung ketupat dengan bahan daun lontar muda, maupun daun kelapa muda yang sudah siap pakai. 

Sementara bagi masyarakat, jika ingin membuat sendiri selongsong atau urung ketupat, maka bisa membeli bahan bakunya, yakni Rp 10 ribu untuk satu kebar daun lontar muda. Sedangkan harga daun kelapa muda sendiri, adalah Rp 15 ribu per 100 sulur. 

"Beli jadinya bisa, beli daunnya itu biar bisa buat sendiri juga bisa. Sama-sama bisa, tergantung masyarakat maunya yang mana," jelasnya. 

Meski kewalahan, akan tetapi dirinya sangat bersyukur atas meningkatnya jumlah pemesanan selongsong atau urung ketupat. Karena, dengan begitu juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya pengerajin urung. 

"Alhamdulillah, berkah dan untung di lebaran ini," tandasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya