PROBOLINGGO - Ketersediaan fasilitas untuk warga difabel pada ruang publik di Kabupaten Probolinggo masih minim.
Yayasan Paramitra Jawa Timur bersama Dinas Kesehatan setempat mulai melengkapi fasilitas inklusif untuk melayani penyandang disabilitas tersebut.
Fasilitas itu berupa layanan inklusif kesehatan mata termasuk bagi warga berkebutuhan khusus.
Yayasan Paramitra Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Komatda Kabupaten Probolinggo membuat Program Inklusif Simtym Forefektif Eye Care (ISEE).
Koordinator Yayasan Paramitra Kabupaten Probolinggo, Fadholi mengatakan perlu penguatan memperkuat kesehatan mata inklusif di Probolinggo yang lengket pada program indra.
Fasilitas layanan kesehatan mata inklusif, sambungnya perlu diterapkan rumah sakit tersier maupun sekunder dan Puskesmas, sebab layanan kesehatan mata berhak diakses oleh semua pasien termasuk orang dengan disabilitas.
Bentuk pelayanan inklusif bisa berupa pembangunan sarana fisik seperti medan miring (Ram), guiding block, pintu lebar dan meja tak terlalu tinggi yang bisa diakses orang yang memakai kursi roda serta kemudahan akses kamar mandi.
"Bukan hanya sarana fisik yang diperlukan, tapi juga butuh keterampilan komunikasi bagi staf Puskesmas dan rumah sakit untuk kemudahan interaksi dan komunikasi pada pasien," jelas Fadholi, Kamis (24/02/2022).
Menurut Fafa, begitu aktivis peduli difabel itu disapa disabilitas terdiri dari gangguan sensorik seperti netra dan tuli bisu serta disabilitas fisik seperti lumpuh atau kehilangan anggota tubuh akibat amputasi atau bawaan lahir.
Disamping kedua itu ada disabilitas mental seperti gangguan kecemasan, depresi dan gangguan mental lainnya.
"Layanan kesehatan mata inklusif untuk melayani orang-orang dengan disabilitas sesuai persamaan hak tanpa terkecuali dalam mendapatkan akses layanan kesehatan sesuai keterbatasannya," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi