SUARA INDONESIA

Stop Stunting, Prodi Statistika FST Unair Surabaya Kenalkan Teknologi Canggih Cek Status Gizi Balita dan Tumbuh Kembang Anak Cukup Lewat Gadget

Muhammad Nurul Yaqin - 16 October 2022 | 08:10 - Dibaca 2.72k kali
Kesehatan Stop Stunting, Prodi Statistika FST Unair Surabaya Kenalkan Teknologi Canggih Cek Status Gizi Balita dan Tumbuh Kembang Anak Cukup Lewat Gadget
Prodi Statistika FST Unair Surabaya kenalkan teknologi canggih cek status gizi balita dan tumbuh kembang anak cukup lewat gadget di Puskesmas Kabat, Kabupaten Banyuwangi. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Tumbuh kembang anak menjadi fokus intervensi bagi tim pengabdian masyarakat sejumlah dosen Prodi Statistika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Mereka memperkenalkan teknologi canggih tentang edukasi gizi berbasis android dan website. Sasaran kali ini adalah puluhan ibu-ibu kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kabat, Kabupaten Banyuwangi. 

Ketua Tim Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr Nur Chamidah, M.Si. mengatakan, kegiatan pemberdayaan dalam rangka mendukung tercapainya keluarga sadar gizi itu, sudah kali ketiga dilakukan di Banyuwangi.

Pengabdian pertama tahun 2020 hanya mencakup Kelurahan Kertosari, tahun 2021 menyasar wilayah kerja Puskesmas Kertosari meliputi 4 kelurahan, dan tahun 2022 ini cakupannya lebih luas dengan menyasar 14 kelurahan dan 87 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kabat. 

Mereka memperkenalkan teknologi canggih tentang edukasi sadar gizi yaitu penentuan status gizi balita berbasis android dan website yang bersifat user freindly.

"Masing-masing kelurahan kita batasi dua perwakilan ibu kader yang hadir secara langsung (luring) dengan total 28 orang. Sementara 28 orang lagi mengikuti secara online melalui Zoom Meeting. Meski tidak hadir langsung, namun mereka bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal, karena kita siapkan dua kamera yang satu menghadap ke pemateri dan satu lagi ke peserta," cetusnya.

Dr. Nur Chamidah menyebut, ada tiga yang dikenalkan. Pertama adalah aplikasi berbasis Android bernama KMS Balita Jatim, selanjutnya website bernama kms.statistika-unair.org, terakhir Program R-Shiny yang merupakan Open Source Software (OSS). Ketiga produk tersebut akan didaftarkan Hak Cipta melalui LIPJPHKI Universitas Airlangga.

Dengan memanfaatkan ketiga teknologi informasi ini, kata Nur sapaan akrabnya, ibu-ibu yang memiliki balita akan mengetahui dengan mudah status gizi balitanya.

"Sehingga ibu-ibu sadar gizi dapat melihat secara langsung bahwa balita di usia sekian, tingginya sekian ini, apakah termasuk stunting atau tidak. Jadi cukup lewat Gadget secara real time tanpa harus menunggu pada kegiatan Posyandu yang sebulan sekali dan saat pandemi COVID-19 yang lalu kegiatan posyandu untuk sementara ditiadakan," cetusnya.

Ia menerangkan, dalam menentukan stunting pada aplikasi maupun website itu akan muncul tiga status gizi yang ada didalamnya. Status gizi tersebut bisa diukur berdasarkan berat badan per usia (BB/U), tinggi badan berdasarkan usia (TB/U) dan indek massa tubuh (IMT) berdasarkan usia.

"Dikatakan stunting jika tinggi di bawah -3 SD (standar deviasi), setelah itu ada -2 SD tampilannya berwarna kuning, jika di bawahnya lagi dapat dikatakan sangat pendek. Namun jika di atasnya itu normal," jelasnya.

Puluhan ibu-ibu kader itu diberi pelatihan serta dibimbing bagaimana mengoperasikan aplikasi dan website tersebut. Para peserta diberi pilihan dengan dua grafik yang berbeda. Pertama grafik berdasarkan sampel balita Jawa Timur dari hasil penelitian dosen Unair, atau yang kedua berdasarkan standar WHO-2005.

"Misalkan di standar WHO-2005 anak saya pendek, tapi standar lokal balita Jatim normal. Jadi itu sebagai referensi atau pandangan, ternyata kalau menurut standar dunia dikatakan pendek. Namun standar Jawa Timur sepertinya tidak. Tetapi ada juga yang sama, normal di WHO juga normal tingginya di standar balita Jatim," jelasnya.

Untuk aplikasi kms balita berbasis web yang diakses pada https://kms.statistika-unair.org/ ditujukan untuk ibu kader posyandu dalam hal memudahkan dalam mengakses data base status gizi balita di masing-masing posyandu. Sedangkan yang hanya sekedar untuk mengetahui status gizi balita tanpa berkaitan dengan database dapat diakses pada https://bit.ly/gizibalita-stat-unair. Satu lagi yang berbasis Android dengan nama aplikasi kms balita jatim dapat di instal melalui playstore. Uniknya, ketiga aplikasi dan website itu dibuat langsung oleh Dr. Nur Chamidah beserta timnya. 

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Departemen Gizi FKM Unair yaitu Ibu Lalilatu Muniroh, S.KM, M.Kes yang memberikan materi pendidikan gizi balita kemudian dilanjutkan dengan peserta untuk menggunakan aplikasi penentuan status gizi balita secara real time yang berbasis android dan program R-Shiny serta yang berbasis WEB rangka pencatatan status gizi data balita di posyandu masing-masing yang bersifat user friendly.

"Sehingga harapannya inovasi yang kami ciptakan ini dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat di Indonesia, tidak hanya di Jawa Timur. Karena cita-cita kami ingin merancang grafik standar pertumbuhan balita Indonesia berdasarkan ukuran antropometri (BB/U, TB/U dan IMT/U), sekarang masih proses pada tahun ke-3 penelitian kami," paparnya.

Kata dia, pengabdian ini tidak hanya sampai disini, monitoring dan evaluasi setelah kegiatan dalam penggunaan teknologi tersebut akan terus dipantau melalui WAG yang dibentuk. "Program ini terus berlanjut, karena berbasis data. Aplikasi dan website ini juga bisa dimanfaatkan oleh para kader dalam mengenalkan ke masyarakat lebih luas. Tentu kita terus bimbing," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV