JEMBER - Wulan Septa (30) seorang tenaga kesehatan (nakes) asal Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku sempat alami stres dan putus asa.
Keadaan itu, ia ceritakan di hadapan awak media, setelah sebelumnya pada musim Covid-19 dirinya bersama nakes lain telah berjuang mati-matian dan dijanjikan akan diberi peluang untuk masuk dalam ASN PPPK.
“Namun kenyataannya, itu hanya janji-janji palsu. Seperti anak kecil, dijanjikan premen. Kami, merasa diprank. Saya punya keluarga, punya anak, sempat stres dan depresi,” sebutnya, Rabu (25/01/2023) saat menghadiri deklarasi Forum Honorer Tenaga Kesehatan Kabupaten Jember.
Perempulan yang akrab disapa Septa ini sempat merasa heran, dengan profesi lain yang mendapatkan jatah jauh lebih banyak dari nakes.
“Sempat merasa iri. Kami yang banyak gugur meninggal, malah kami yang mendapatkan kuota sangat sedikit. Bahkan, 2022 kami tidak mendapatkan jatah ASN,” lantangnya, dengan nada kecewa.
Ditanya apa harapan kepada Bupati Jember, Septa menjawab dengan sangat singkat, ‘Tidak minta apa-apa, hanya ingin perlakukan adil, angkat kami menjadi ASN tanpa syarat kalau perlu,” tegasnya dengan berani.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi