JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Berhubungan seks suami terlalu lama penentrasi lebih dari 30 menit agar bisa orgasme/klimaks rupanya banyak dikeluhkan para istri.
Dikatakan Seksolog dr. Haekal Anshari seperti dilansir Suara.com, media jejaring Suaraindonesia.co.id, kebutuhan waktu lebih lama agar bisa ejakulasi bagi para suami disebut sebagai ejakulasi tertunda (delayed ejaculation).
Dalam kondisi seperti itu, lelaki butuh rangsangan seksual hingga 30 menit lebih agar bisa mencapai orgasme. Dan penyebab kondisi ini, menurut dr. Haekal salah satunya disebabkan karena terlalu sering onani atau masturbasi.
"Terlalu sering masturbasi dan terbiasa memberikan tekanan stimulasi yang tinggi dengan tangannya sendiri, sehingga menjadi kurang sensitif dengan stimulasi gesekan vagina," ujar dr. Haekal melalui konten edukasi kolaborasi dengan dr. Kevin Tandarto, dikutip dari Suara.com, media jejaring Suaraindonesia.co.id, Minggu (18/06/2023).
Seksolog, dr. Haekal mengingatkan, bahwa kondisi ini juga bisa disebabkan karena terlalu sering mengakses pornografi, hingga membuat lelaki lebih sering onani atau masturbasi.
"Sehingga (onani/masturbasi-red) mengakibatkan peningkatan waktu untuk bisa mencapai orgasme dan ejakulasi saat melakukan hubungan seksual yang sebenarnya," paparnya.
Berdasarkan sejumlah penelitian, hubungan banyaknya onani/masturbasi dan akses pornografi terhadap tingkat keparahan ejakulasi tertunda tidak menunjukkan hasil signifikan. Atau kaitannya bisa dikatakan lemah.
"Ternyata yang berhubungan dengan kejadian ejakulasi terhambat (tertunda) adalah rasa cemas, depresi dan kepuasan hubungan antara suami dan istri, ketertarikan secara seksual dan frekuensi masturbasi," jelas dr. Haekal.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi