POLEWALI MANDAR, Suaraindonesia.co.id -Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dinobatkan sebagai puskeswan terbaik di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) 2023.
Puskeswan Mapilli mewakili Polman keluar sebagai juara dalam lomba yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar tahun ini.
Hal itu disampaikan Kepala UPTD Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan pangan kabupaten Polewali Mandar,drh Isnaniah Bagenda kepada suaraindonesia, Rabu 11 Oktober 2023.
Perempuan kelahiran 15 Mei 1979 ini mengaku lomba tersebut diikuti sejumlah puskeswan di enam kabupaten di Sulawesi Barat.
"Perwakilan Polman keluar sebagai pemenang dengan perolehan skor 963," kata drh Isnaniah.
Sementara juara kedua adalahv Puskeswan Banggae Majene, ketiga Puskeswan Parabu Pasangkayu dan kemudian Puskesmas Topoyo Pasangkayu sebagai juara IV.
Perempuan berjilbab ini mengaku prestasi diperoleh berkat kerja keras dari seluruh staf kesehatan hewan yang didukung oleh pemerintah kabupaten.
"Kami ucapkan terimakasih kepada bapak pimpinan yang memberikan kami ruang untuk berimprovisasi sesuai kemampuan dan sumberdaya serta keterbatasan yang kami miliki," sebutnya
Penghargaan bukan baru kali ini mereka peroleh. Sebelumnya Puskeswan Mapilli pernah mengharumkan nama kabupaten Polewali Mandar pada ajang penghargaan Lomba Puskeswan Nasional.
Puskeswan Mapilli yang ia pimpin berhasil masuk dalam 4 besar Puskeswan terbaik nasional tahun 2022.
Dimana juara pertama diraih puskeswan dari Jawa Barat, juara kedua puskeswan dari Jawa Tengah dan juara ketiga puskeswan Jawa Timur.
Sementara Puskeswan mapilli Kabupaten Polman sebagai harapan 1, kemudian disusul puskeswan dari NTB dan Puskeswan Kota Makassar.
Kata dia penghargaan ini merupakan motivasi bagi tenaga kesehatan hewan untuk terus memajukan kesehatan hewan,
Sehingga bisa mendukung pengembangan peternakan di kabupaten Polewali Mandar, khususnya dan Sulawesi Barat pada umumnya.
Ia berharap sebagai dokter hewan pemerintah , kiranya pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian khusus bagi petugas kesehatan hewan yang merupakan ujung tombak layanan kesehatan hewan di kabupaten Polewali Mandar,
Sehingga, pelayanan kesehatan hewan kedepannya dapat lebih baik dari sekarang.
Lanjut Isnaniah, selain lomba kategori puskeswan terbaik, mereka juga mendapat penghargaan dokter terbaik pada pelayanan kesehatan hewan.
Nama drh Isnaniah Bagenda keluar sebagai pemenang dengan mendapat nilai tertinggi pada lomba dokter hewan berprestasi yang diadakan Dinas tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar
Isnaniah mewakili Kabupaten Polewali Mandar memperoleh skor 385 dalam kategori dokter hewan aktif dalam bidang layanan kesehatan hewan didukung inovasi terkait peningkatan layanan kesehatan hewan.
Yaitu Inovasi Sigap Menawan (sistem penangan cepat dan terpadu melalui pelayanan kesehatan hewan).
Kemudian juara dua disusul dokter hewan yang bertugas di Puskeswan Majene, Mamuju Tengah dan dokter hewan dari Kabupaten Pasangkayu.
"Alhamdulillah kami mendapat reward terbaik buah keringat ..Ini butuh belasan tahun mengabdi di Puskeswan, dan baru kali ini ada moment langka seperti ini dari propinsi," kata Isnaniah dengan penuh haru.
Isnaniah merupakan salah satu dokter (drh) hewan di Polewali Mandar yang sudah hampir 15 tahun bertugas di Kabupaten Polewali Mandar.
Ia mulai bertugas di UPTD Puskeswan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar), sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Pengabdian
menyelamatkan hewan dari serangan penyakit atau pun virus, membuat Perempuan kelahiran 15 Mei 1979 diberikan kepercayaan oleh pemerintah setempat.
Ia diamanahkan untuk memegang jabatan sebagai Kepala UPTD Kesehatan Hewan di Dinas Peternakan Polewali Mandar dibawa kepemimpinan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.
Prestasi lain yang menjadi bagian pendukung dari penilaian lomba dokter hewan puskeswan, drh Isnaniah mendapatkan kesempatan menjadi perwakilan Indonesia.
Kesempatan ini diperoleh setelah melewati beberapa tahap seleksi dan bersaing dengan 30 dokter hewan dari seluruh Indonesia untuk belajar satu bulan di Melbourne University dan Murdoch University Australia.
Melalui beasiswa dari pemerintah Australia dalam bidang Epidemiologi Veteriner terkait Dampak Ekonomi Penyakit Brucellosis pada Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Polewali Mandar, pada bulan Mei SD Juni 2023 lalu.
Fellowship ini merupakan kegiatan dari Asia Pacific Consortium of Veterinary Epidemiology yang juga diikuti oleh dokter hewan dari 7 negara Asia Pasifik lainnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hasan Basri |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi