SUARA INDONESIA, BLORA - Ratusan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Soetijono Blora harus menunggu panggilan proses dalam mendapatkan layanan kesehatan, terlihat begitu berjejal (menumpuk) di lobi pendaftaran rawat jalan.
Kepadatan tersebut disebabkan adanya perubahan migrasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) di RSUD Soetijono Blora.
"Datang sekira pukul 08.00 WIB, tadi mas. Mau berobat ke poli rawat jalan untuk anak," kata Bambang, di lobi pendaftaran RSUD Blora.
Ia mengaku belum tahu pasti apa penyebab penumpukan pasien dalam proses pemanggilan mendapatkan layanan kesehatan.
"Biasane ora ngene iki loh, kok tumben rame tenan antriane (biasanya tidak seperti ini pelayanannya, pasien antrean ramai benar)," heran Bambang.
Ia juga mengatakan semoga segera ada solusi agar para pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai yang diharapkan bersama sama.
"Semoga segera teratasi, penumpukan pasien hari ini di RSUD Blora," harapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Dr R Soetijono Blora, dr. Puji menjelaskan bahwa hari ini Kamis (19/9/2024) ada perubahan sistem migrasi SIM, model lama berproses migrasi ke model yang terbaru.
Agar tidak menumpuk di lobi pendaftaran rawat jalan, pihaknya meminta agar petugas dapat melayani pasien secara manual terlebih dahulu.
"Kami melayani secara manual dulu. Menerima pendaftaran, mencarikan berkasnya lalu mengarahkan ke poli-poli," terang dr Puji, di ruang kerjanya.
"Dimaksudkan, agar antrian di area pendaftaran tidak menumpuk. Ini langkah kami untuk mengurai," imbuhnya.
Target yang awalnya bisa online pagi tadi sekira pukul 07.00 WIB, sedikit mundur 2 jam karena kendala sistem dimigrasi.
"Ada sedikit penumpukan pasien di pendaftaran rawat jalan," kata dia, di ruang kerjanya.
Agar pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan dengan baik dan prima, dr Puji menambahkan, pasien pelayanan rawat jalan kami minta langsung ke poli-poli rawat jalan.
Hal ini, pasien tinggal mengumpulkan nomor antrian kepada petugas, di input kemudian langsung tersampaikan ke poli masing-masing.
"Nah usai dari poli-poli, pasien kembali di pendaftaran untuk absen finger (sidik jari)," kata Direktur RSUD Blora.
Pihaknya juga memastikan bahwa proses migrasi SIM di RSUD Blora berlaku di hari ini saja. Besok sudah mulai berjalan lancar seperti sebelumnya.
"Harapannya dapat tercover melalui sistem digitalisasi baru ini. RSUD Blora kini sudah tidak lagi menggunakan kertas dalam pelayanan," terangnya.
Pihaknya menargetkan, layanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih cepat dan optimal. Dari awalnya di kisaran 3 jam, menurun hingga kurang dari 2 jam.
"Kami berkomitmen, memberikan pelayanan kesehatan yang cepat kurang dari 2 jam untuk masyarakat, termasuk di sisi sistem informasinya," ungkap Dirut.
Dari tahapan sebelumnya, kini dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif, efisien dan lebih praktis.
"Tidak hanya memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit juga dapat memudahkan pihak RS dalam memberikan layanan medis yang lebih optimal," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gunawan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi