SUARA INDONESIA, SITUBONDO - Partai Demokrat Situbondo menjamin walaupun anggaran Program Sehati (Situbondo Sehat Gratis) mulai menipis, namun masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan gratis tidak perlu resah. Artinya masih tetap akan dilayani.
"Dari hasil hearing antara Komisi IV DPRD Situbondo dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Abdoerrahem diketahui bahwa anggaran Sehati hingga Oktober 2024 ini diperkirakan hanya tinggal 1,4 miliar. Walaupun demikian, bagi masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan gratis lewat Sehati masih tetap akan dilayani hingga akhir Desember 2024," ujar Janur Sasra Ananda, Ketua Partai Demokrat Situbondo.
Hal tersebut disampaikan Janur kepada wartawan Suaraindonesia.co.id, usai melakukan hearing dengan RSUD Abdoerrahem di Kantor Komisi IV DPRD Situbondo, Rabu (23/10/2024).
Menurutnya, pada saat hearing itu pihaknya sempat mempertanyakan terkait masalah anggaran Sehati. Hal ini dilakukan karena sempat ada kekhawatiran di masyarakat bahwa anggaran Sehati diperkirakan habis tidak sampai akhir Desember 2024.
"Ternyata memang benar. Untuk anggaran Sehati hingga Oktober 2024 ini sudah menipis yaitu hanya tinggal Rp 1,4 miliar untuk seluruh kabupaten. Padahal satu rumah sakit saja, yaitu RSUD Abdoerrahem dalam satu bulannya untuk pelayanan kesehatan lewat Program Sehati, membutuhkan anggaran Rp 1,2 miliar," ucapnya.
Kendati demikian, kata Janur, bagi masyarakat Situbondo yang membutuhkan pelayanan kesehatan gratis lewat Sehati ini tidak usah khawatir, karena masih tetap akan dilayani. Terutama di RSUD Abdoerrahem yang sudah menyatakan siap untuk melayaninya.
"Untuk RSUD Abdoerrahem apabila nanti anggaran Sehati ini sudah habis, maka solusinya akan menggunakan dana talangan BLUD. Karena penggunaannya lebih fleksibel. Tentu dari kekurangan anggaran Sehati tersebut nantinya akan dianggarkan di APBD 2025. Mudah-mudahan ini juga ditiru oleh RSUD yang lain dan OPD terkait di Dinas Kesehatan Situbondo," bebernya.
Janur menjelaskan, sebenarnya kendala menipisnya anggaran Sehati itu karena tidak bisa ditambah lagi di anggaran PAPBD 2024, lantaran tidak disahkan. Padahal, penambahan anggaran Sehati sudah dipersiapkan anggarannya.
"Sebenarnya kekurangan anggaran Sehati untuk masyarakat miskin ini sudah disiapkan di PAPBD 2024. Berhubung tambahan anggarannya tidak disahkan, sehingga sebagian masyarakat menjadi resah karena takut tidak dilayani," bebernya.
Bagaimana jika ada petugas atau fasilitas kesehatan yang tidak mau melayani dengan alasan anggarannya sudah habis? “Tolong langsung menghubungi kami. Dan segera akan kami tindak lanjuti serta evaluasi secara jelas dan terukur,” pungkas Janur. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi