Ustaz Adi Hidayat: Kurikulum Hidup dalam Susunan Ayat-ayat Al-Qur'an

JEMBER- Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril secara acak sesuai dengan kejadian yang sedang menimpa Rasulullah saat itu. 

Di mulai dari surah Al-Alaq ayat satu sampai lima yang menjadi awal pengangkat beliau menjadi Nabi. Lalu, setelah beliau telah tenang turun ayat selanjutnya yang menjadi perintah pertama bagi beliau untuk mendakwahkan agama Islam.

Kemudian, dilanjutkan dengan ayat-ayat lain yang diturunkan sebagai petunjuk juga bimbingan kepada Rasulullah untuk menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi terkait persoalan umat.

Hal itulah ungkap usatz Adi Hidayat yang kemudian disebut dengan asbabun nuzul, yakni peristiwa yang mendasari turunnya sebuah ayat kepada Rasulullah.

"Ada yang sesuai urutan ayat-ayat turun namanya asbabun nuzul yang dibutuhkan, kala itu yang menghimpun adalah Ali bin Abi Thalib," ujarnya dalam kanal YouTub Adi Hidayat Official.

Lalu, setelah keseluruhan ayat tersebut turun dalam kurun waktu kurang lebih 23 tahun, Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk membacakan Al-Qur'an sesuai dengan urutan yang ada hingga saat ini yang disebut dengan tauqifi. 

"Dahsyatnya Al-Qur'an diturnkan sesuai kejadian. Lalu ketika lengkap tuntas, Nabi diperintahkan melalui malaikat Jibirl untuk membacakan Al-Qur'an sesuai yang Allah perintahkan dari Al-Fatihah hingga An-Naas, itu yang ada sekarang,114 surah, 30 juz, 6236 ayat," paparnya.

Dirinya menegaskan bahwa susunan Al-Qur'an yang ada saat ini merupakan salah satu bentuk penjagaan akan kemurnian Al-Qur'an.

Selain itu, urutan yang ada tersebut juga merupakan kurikulum kehidupan bagi umat manusia yang bisa digunakan sesuai dengan keadaan diri masing-masing individu.

"Peristiwa yang acak turun, turun, turun begitu kemudian selesai, diurutan dari Al-Fatihah hingga An-Naas tersusun menjadi kurikulm kehidupan, menjadi bimbingam hidup. Jika anda pebisnis maka keluarkan ayat-ayat tentang bisnis," tandasnya. (Ree)