SUARA INDONESIA

Kerugian Negara Muncul Rp 1 Miliar, Suropadi Mangkir dari Panggilan Kejari Gresik

Syaifuddin Anam - 10 February 2021 | 15:02 - Dibaca 1.78k kali
Kriminal Kerugian Negara Muncul Rp 1 Miliar, Suropadi Mangkir dari Panggilan Kejari Gresik
Kasi Intel Kejari Gresik Dimaz (kiri) Kasi Pidsus Kejari Gresik Dymas menyampaikan proses penanganan dugaan korupsi anggaran Kecamatan Duduksampeyan, Gresik

GRESIK - Camat Duduksampeyan, Suropadi, mangkir dari panggilan Kejaksaan Negeri Gresik, atas dugaan korupsi anggaran kecamatan, Rabu (10/2/2021).

Kasi Intel Kejari Gresik, Dimaz Atmadi Brata Anandianyah mengatakan, sejatinya Suropadi dipanggil hari ini pukul 09.00 sampai 10.00 WIB. Namun, sampai siang tak kunjung datang.

Suropadi dipanggil sebagai saksi atas dugaan korupsi anggaran kecamatan selama tiga tahun sejak 2017 - 2019. Sebab hasil audit dari Inspektorat Gresik sudah keluar.

"Kerugian negara muncul sekitar Rp 1 miliar," kata Dimaz, didampingi Kasi Pidsus Dymas Ady Wibowo saat ditemui di Kantor Kejari Gresik.

Disampaikan, Suropadi mangkir dari panggilan tidak disertai alasan yang jelas. Oleh sebab itu, Kejari Gresik kembali melayangkan surat panggilan kedua.

"Senin depan kita panggil lagi secara layak. Kami berharap yang bersangkutan (Suropadi, Red) kooperatif," imbuhnya.

Proses penyidikan dugaan korupsi anggaran Kecamatan Duduksampeyan terus dikebut mengingat hasil audit sudah keluar.

Sebelumnya, Kasi Pidsus Kejari Gresik, Dymas Ady Wibowo menyebutkan, Kecamatan Duduksampeyan mendapatkan alokasi anggaran Rp 655 juta untuk menopang kegiatan kecamatan pada APBD 2017. Sementara pada tahun 2018 dan 2019 mendapatkan alokasi anggaran masing-masing Rp 800 juta.

Bahkan, tim Pidsus juga melakukan pengecekan fisik pada sejumlah proyek yang menggunakan anggaran APBD. Dibantu dari pihak Inspektorat Gresik sebagai ahli dibidang penghitungan kerugian Negara dan dari Cipta Karya Dinas PU PR Kabupaten Gresik.

Pengecekan fisik itu diantaranya taman didepan kantor kecamatan yang menggunakan anggaran sekitar Rp 75 juta, kemudian cek fisik dilakukan di ruang pelayanan (lobby) terkait ukuran luas ruangan, pengadaan perabot ruangan serta pengecekan kanopi disisi dalam dengan anggaran Rp. 30 juta.

Sementara tim penyidik pidada khusus mengantongi bukti ada pihak ketiga yang membantu pembangunan taman tersebut, ada dari Kepala Desa maupun dari perusahaan dengan nilai Rp 75 juta rupiah.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV