KENDAL- Di Kabupaten Kendal, banyak tempat untuk ngopi asyik, salah satunya di Cafe Tritisan Coffee and Tea yang terletak di Desa Sambongan Lor nomor 69, RT 03 RW 01 Desa Sambongsari Weleri.
Cafe Tritisan ini punya daya tarik tersendiri bagi pecinta kopi dibanding cafe-cafe yang lainnya.
Pasalnya, Cafe Tritisan ini punya menu andalan yakni Kopi Propolis.
"Kopi Propolis menjadi salah satu menu andalan kami dan kopi propilis hanya bisa dinikmati di Cafe Tritisan ini," kata Owner dan Founder, Khafid Sirotudin saat menyajikan kopi kepada salah satu pelanggannya, Selasa (11/05/2021).
Ia melanjutkan, kopi propolis yang menjadi menu andalan itu merupakan hasil experimenya selama benerapa bulan. Karean untuk mendapatkan kopi yang paling nikmat dirinya harus melakuakn beberapa eksperimen, alhasil pihaknya menemukan hasil dari experimen itu dan itu dimanakan kopi propolis.
"Untuk menyajikan kopi yang nikmat kepada para pelanggan atau pecinta kopi, saya harus menghabiskna pikiran dan waktu untuk bererfikir bagaimna caranya bisa menghasilkan kopi yang sangat nikmat. Akhirnya saya mencoba menexperimen dari beberap kopi, madu dan propolis untuk mengahsilkan kopi yang sangat nikmat," ungkapnya.
Selain menu andalan, lanjut Khafid, para pecinta kopi juga bisa memesan menu lainnya di cafe Triyisan seperti menu kopi Arabika, Reberica, Robusta dan tea serta makanan ringan lainnya.
"Pelanggan akan disuguhkan dengan cita rasa kopi yang diolah secara handmade atau manual. Jadi di Cafe ini kopinya diolah secara manual tanpa menggunakan mesin pembuat kopi, sebagaimana banyak dilakukan warung kopi atau kafe lain," ujarnya.
Ia menjelaskan, Cafe Tritisan ini didirikan sejak 27 Februari 2015, hingga saat ini sudah berumur 6 Tahun lamanya. Desaen bangunan Cafenya pun unik dan menarik.
Ditambahkan Tritisan Cofee and Tea juga lebih mengedepankan menu minuman tradisional.
"Di Cafe kami pengunjung bisa langsung menikmati Sun-set dengan disajikan view sawah, gunung mas dan jalan tol Batang- Semarang. Pengunjung juga bisa mendengarkan live music accoustic yang digelar setiap Sabtu malam Minggu," terangnya.
Ia menambahkan, selain desain alam bebas, pengunjung juga bisa duduk di rungan yang didesain secara clasik.
"Karena kondisi masih pandemi, kita juga tetap menerapkan prokes, dengan menyediakan tempat cuci tangan serta hand sanitezer dan alat pengukur suhu," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi