SURABAYA - Warung makan terletak di bibir jalan dengan balutan spanduk warna kuning. Semua orang pasti langsung menebak Bebek Cabang Purnama. Yups! Ciri-ciri itu sudah melekat selama puluhan tahun.
Warga Surabaya sudah tentu familiar dengan warung makan Bebek Cabang Purnama. Warung makan dengan menu utama bebek itu hampir bisa ditemui di setiap kawasan Kota Pahlawan.
Selain spanduk kuning, Bebek Cabang Purnama melekat dengan serundeng sebagai salah satu pelengkap menu andalan. Serundeng itulah menjadi pembeda dari merek bebek goreng lainnya.
Bebek Cabang Purnama memiliki sejarah panjang dari awal berdiri hingga kini menjamur di mana-mana. Meski masih dikelola secara tradisional, Bebek Cabang Purnama terus berkembang secara pesat.
Jika menoleh ke belakang, Nama Bebek Cabang Purnama digunakan pertama kali oleh Misrawi pada tahun 1993 tepatnya menginjak bulan ramadhan di daerah Wiyung, Surabaya. Kini Misrawi membuka lapak di depan Pasar Wiyung.
Dari segi harga, Bebek Cabang Purnama terbilang sangat terjangkau. Semua kalangan masyarakat bisa dengan enjoy menikmati hidangan bebek goreng tanpa harus merogoh kocek tinggi. Satu porsi bebek goreng dihargai Rp20.000 sampai dengan Rp22.000, itu sudah termasuk teh hangat.
Semakin berkembangnya zaman dan muncul macam-macam nama merek bebek goreng, membuat pemegang "sah" merek Bebek Cabang Purnama mulai menerapkan pengelolaan manajemen profesional.
Mat Sukri selaku pemegang merek dibantu beberapa orang lainnya telah mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Merek dagang "Bebek Cabang Purnama" pada tahun 2021.
Seperti diterangkan, Mat Sukri berjualan Bebek Cabang Purnama sejak 1997 di daerah Keputran, Surabaya. Namun ada sesuatu hal pada 2002 sehingga sampai sekarang ia berjualan di daerah PKL depan Telkom Ketintang, Surabaya.
Guna mewujudkan manajemen secara profesional, pemegang merek dagang Bebek Cabang Purnama, melakukan pendataan dan sosialisasi kepada para pihak yang menggunakan merek dagang "Bebek Cabang Purnama", untuk mendaftarkan sebagai mitra.
"Jika sampai batas waktu yang sudah ditentukan belum mendaftar sebagai mitra, maka akan dilakukan proses penegakan hukum sebagaimana peraturan yang berlaku," kata Mat Sukri, Kamis (17/3/2022).
Untuk sementara waktu Bebek Cabang Purnama dikelola oleh tujuh orang, di antaranya Misrawi, Mat Sukri, Asmoi, Misrah pemilik warung bebek Purnama di Sidoarjo, dan Rifa'i berada di Sidoarjo serta menunjuk 2 orang sebagai pengelola menajemen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi