CILACAP, Suaraindonesia.co.id - Ratusan siswa siswi dan guru SMP Pius Cilacap melakukan ikrar dan penandatangan petisi menolak perundungan dan kekerasan secara bergantian, pada Jumat (06/10/2023).
Aksi tersebut dilakukan menyusul maraknya kasus perundungan atau bullying yang terjadi akhir-akhir ini, dan melibatkan anak sekolah.
"Ini sebagai langkah alternatif dan komitmen dalam pencegahan perundungan atau bullying dan kekerasan yang terjadi di sekolah maupun di luar sekolah," ungkap Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman.
Diharapkan melalui deklarasi ini, kasus perundungan dan kekerasan tidak terjadi lagi, khususnya di SMP Pius Cilacap.
"Jangan sampai guru, khususnya anak-anak menjadi korban perundungan," ujar Thomas.
"Dan sebagai tindak lanjut, kami juga telah memasang CCTV di beberapa titik di sekolah untuk memantau aktifitas anak-anak selama di sekolah," imbuhnya.
Thomas menegaskan, selama ini pihaknya tidak pernah mendapat laporan dari BK maupun wali kelas adanya perundungan di sekolah. Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pendampingan terhadap para siswa.
"Selama ini kami juga sudah melakukan upaya preventif, salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada para siswa di masing-masing kelas agar mereka memahami apa itu perundungan serta akibatnya," tuturnya.
"Sebelumnya tiga bulan yang lalu, kami juga sudah melakukan deklarasi ramah anak, dan hari ini kami melakukan deklarasi anti perundungan dan kekerasan biar anak-anak merasa aman dan nyaman belajar di sekolah," tandasnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas dari Polsek Cilacap Selatan, Aipda Mujiono yang turut hadir pada kesempatan itu mengimbau kepada anak-anak, khususnya siswa SMP Pius Cilacap untuk menjauhi dan tidak melakukan perundungan.
"Harapan kami anak-anak jangan sampai melakukan bullying dan kekerasan baik secara fisik, psikologis maupun verbal. Dan jangan sampai juga mereka ini menjadi korban maupun pelaku kejahatan," katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Satria Galih Saputra |
| Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi