SUARA INDONESIA, MADIUN - Pengurus Gereja Santo Cornelius Kota Madiun, Jawa Timur, membuat pohon Natal. Namun, bahan yang digunakan berasal dari botol plastik bekas yang dikumpulkan dari para jemaat. Ini wujud kesadaran bersama untuk mengelola dan memanfaatkan limbah botol plastik.
Pohon Natal itu berdiri di halaman gereja, tepatnya di Jalan Pahlawan Kota Madiun. Pohon itu terlihat terang karena dilengkapi lampu yang diletakkan pada botol plastik bekas. Untuk merangkai pohon Natal tersebut, setidaknya dibutuhkan 3.500 botol.
Proses pembuatan pohon natal tersebut, awalnya semua botol plastik berbagai ukuran dikumpulkan. Kemudian dipotong pada bagian bawahnya agar saat terjadi hujan air tidak tertampung di dalam botol.
Selanjutnya dirangkai dan direkatkan menggunakan staples. Maka jadilah pohon Natal yang terbuat dari botol plastik bekas dengan ketinggian sembilan meter.
Tak ketinggalan, untuk menambah kemeriahan, aksesoris juga dipasangkan di pohon tersebut. Pernak-pernik itu di antaranya pita emas sebagai simbol suka cita dan bola-bola yang melambangkan telur kehidupan.
Demi menambah kesan cantik, maka ditambahkan aneka lampu hias yang ditempelkan pada pohon Natal. Pancaran lampu kerlap-kerlip menambah keindahan pada waktu malam hari.
"Untuk melambangkan kesederhanaan umat Kristen, maka kami membuat pohon natal dari botol plastik bekas. Tak hanya itu, kami juga ingin berupaya menjaga kebersihan dengan cara mendaur ulang sampah, sehingga bumi menjadi bersih, damai dan sejahtera," kata Dewan Pastoral Paroki Santo Cornelius, Stanislaus Aries Wahyu Witomo.
Pada perayaan Natal tahun ini, para pengurus gereja mempunyai harapan, agar umat Katolik belajar hidup sederhana, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus dengan Natal yang penuh suka cita, dalam balutan kesederhanaan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi