SUARA INDONESIA

Ketum BPI KPNPA RI Desak Kapolda Metro Copot Kapolsek Mampang Terkait Pembubaran Diskusi di Kemang

Muhammad Irwan - 30 September 2024 | 11:09 - Dibaca 470 kali
News Ketum BPI KPNPA RI Desak Kapolda Metro Copot Kapolsek Mampang Terkait Pembubaran Diskusi di Kemang
Ketua Umum KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar, dengan tegas mendesak Kapolda Metro Jaya untuk segera mencopot Kapolsek Metro Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Desakan ini terkait dugaan pembiaran oleh aparat dalam insiden pembubaran anarkis acara Forum Tanah Air di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

Tubagus Sukendar mengapresiasi tindakan cepat Polda Metro Jaya dalam menangkap pelaku aksi premanisme tersebut, namun ia menilai Kapolsek Metro Mampang Prapatan diduga melakukan pembiaran dan bahkan diduga memiliki keterlibatan dengan para pelaku.

“Kapolda Metro harus segera bertindak tegas dengan mencopot Kapolsek Mampang, karena adanya indikasi pembiaran yang mencederai kepercayaan publik terhadap institusi Polri,” tegasnya, Senin (30/9/2024).

Ia juga meminta Propam Polda Metro Jaya untuk melakukan investigasi internal terhadap aparat yang bertugas saat kejadian. Berdasarkan video yang beredar di masyarakat, terlihat indikasi adanya koordinasi atau setidaknya kelalaian aparat dalam menangani kelompok preman yang merusak acara tersebut.

“Jika dilihat dari rekaman video, patut diduga adanya keterlibatan oknum polisi dengan kelompok preman yang melakukan perusakan,” tambahnya.

Tubagus Sukendar menekankan bahwa kehadiran aparat di lokasi seharusnya menjamin keamanan tanpa harus menunggu laporan dari penyelenggara acara. Pembiaran yang dilakukan aparat saat insiden terjadi, menurutnya, telah mencoreng citra Polri.

“Kami melihat dengan jelas bahwa aparat di lokasi justru bersikap pasif, dan ini menimbulkan kesan kuat adanya pembiaran, yang berbahaya bagi citra Polri di mata publik,” ucapnya.

Ia memperingatkan bahwa jika tindakan cepat tidak diambil oleh pihak kepolisian, kejadian ini berpotensi memicu konflik lebih besar antar kelompok masyarakat.

“Tindakan premanisme yang dibiarkan dapat memicu bentrokan antar kelompok yang merasa terancam. Kami berharap Polri bergerak cepat agar situasi tidak semakin memanas,” kata Tubagus Sukendar.

Insiden di Hotel Grand Kemang ini terjadi saat sekelompok orang tak dikenal membubarkan acara diskusi Forum Tanah Air secara brutal. Mereka merusak panggung, mematahkan tiang mikrofon, serta mengancam peserta yang baru hadir. Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, dan Sunarko.

BPI KPNPA RI, dengan ribuan anggotanya yang tersebar di 30 provinsi, siap memberikan dukungan penuh kepada Polri dalam memberantas aksi premanisme, terutama menjelang Pilkada.

“Kami mendukung penuh upaya Polri untuk menciptakan Pemilu yang aman dan damai, serta menolak segala bentuk aksi anarkis yang dapat mengganggu proses demokrasi,” tutup Tubagus Sukendar. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Irwan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV