JEMBER - Kesan menakutkan yang dipersepsikan bahwa ikut seni pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) itu tidak benar.
Justru, setelah ikut mendalami dan mengikuti banyak hal positif didapatkan.
Pernyataan itu disampaikan oleh salah seorang siswa jambon Ranting Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur Sintia Nidiaz saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (17/01/2021).
Diakuinya, awal mula dirinya mengaku takut untuk belajar bela diri di PSHT. Namun, setelah diikuti sangat menyenangkan.
"Awalnya takut. Ternyata ikut PSHT itu menyenangkan. Banyak saudara, diajari sopan santun dan tidak berani pada orang tua," sebut Nindiaz, usai mengikuti tes kenaikan tingkat.
Perempuan putra salah seorang guru sekolah dasar ini mengaku pas, menjatuhkan pilihan bergabung di PSHT dengan alasan menambah saudara.
"Awalnya saya kenal PSHT itu tahu dari teman. Sopan dan suka membantu saat saudaranya susah, saya kagum dengan itu," imbuhnya.
Siswa yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ini berkomitmen, akan terus belajar dan berproses di perguruan yang lahir di Kota Madiun ini.
"Karena saya menikmati dan senang. Sekali lagi, PSHT itu baik," lugasnya.
Sementara Ketua PSHT Ranting Sumberjambe mengatakan, bahwa kegiatan tes kenaikan tingkat yang dilaksanakan di Kantor Desa Randu Agung merupakan kegiatan rutin tahunan.
"Ada 32 siswa yang mengikuti kenaikan sabuk khusus dari Ranting Sumberjambe," tutur Heri menjelaskan.
Meski tes dilaksanakan pada musim pandemi Corona, dirinya menjamin acara itu tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Awal datang diperiksa suhu badan, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Kami tetap patuhi protokol kesehatan," lugasnya.
Ditanya wartawan terkait persepsi ada oknum masyarakat yang negatif melihat PSHT, pria yang berprofesi sebagai Polsus di Perhutani ini menepis keras.
"Itu karena mereka tidak tahu saja. PSHT itu menjunjung tinggi persaudaraan, mengajarkan bagaimana dekat dengan Tuhan, diajari sopan santun, disiplin dan bertanggung jawab," bebernya.
Heri memastikan, siapa yang mau berproses dengan sungguh-sungguh di PSHT akan banyak manfaat.
"Kita lihat filosofi bunga teratai, ditempat manapun bunga teratai bisa tumbuh. Di masyarakat pun sama, warga PSHT selalu selalu siap dan ada," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi