SUARA INDONESIA

Perjuangan Pesilat Terbaik PSHT Jember, Hingga Jadi Juara

Imam Hairon - 15 March 2021 | 08:03 - Dibaca 4.27k kali
Olahraga Perjuangan Pesilat Terbaik PSHT Jember, Hingga Jadi Juara
(Kanan) Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinuddin, (Tengah) Pelatih Mas Bayu ( Kiri) Dewan Kehormatan PSHT Jember, Muhtaris (Belakang ) Pesilat terbaik Putra Mohammad Riski bersama esilat terbaik putri, saat menerima piala,Minggu (14/03/2021).

JEMBER - Pesilat terbaik putra Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jember, Mohamad Riski dipanggil oleh panitia untuk naik ke atas podium.

Suara gemuruh tepuk tangan dari suporter, membuat ruangan Padepokan PSHT seketika riuh bercampur haru.

Pesilat asal Kecamatan Ambulu itu, dinobatkan sebagai pesilat terbaik putra di PSHT Jember.

Dia baru saja menyelesaikan pertandingan yang sangat melelahkan, melawan atlet kuat dari Ranting Panti.

Diakui Riski, mengalahkan lawannya di gelanggang itu tidak mudah. Karena, pukulan dan tendangannya sangat kuat.

Bahkan, beberapa kali Riski dibuat jatuh karena kuncian dan guntingan oleh lawan di atas matras pertandingan.

Namun, karena bermodal percaya diri dan tenang. Babak ketiga, Riski mengempur dengan kekuatan penuh.

Hingga akhirnya, gong babak ketiga berkahir dan wasit juri mengangkat bendera biru. Sebagai simbol, kemenangan bagi Riski.

"Saya ingin persembahkan piala dan piagam ini buat ibu saya. Karena doanya saya bisa seperti ini," ungkap Riski sambil meneteskan air mata, Minggu (14/03/2021).

Riski juga percaya, apa yang ia dapat hari ini adalah buah perjuangan dan kesabaran dari sang pelatihnya.

Dimana, setiap ada kegiatan latihan, selalu memberikan suport dan teknik berlatih hingga dirinya menjadi juara.

"Mas Bayu...Mas Bayu. Karena kesabaran dan didikannya, saya bisa bisa menang," sebutnya.

Lantas, bagi seorang Riski, menjadi juara bukan membuat dirinya menjadi jumawa. 

Justru, dirinya semakin merasa rendah hati. Karena apa yang didapatnya merupakan amanah dan kepercayaan saja.

"Saya bukanlah apa-apa mas. Saya harus terus berlatih setiap hari, juara ini adalah amanah yang harus saya jaga," pungkasnya.

Sementara sang pelatih setianya bernama Mas Bayu, mengaku bangga dengan prestasi Mohamad Riski.

Dimata sang pelatih, sosok Mohamad Riski adalah seorang atlet yang gigih dan pantang menyerah.

Menurut Bayu, Riski adalah tulang punggung keluarga. Namun, dirinya masih bisa meluangkan waktunya untuk berlatih.

"Riski itu adalah siswa yang mempunyai jiwa kokoh. Padahal, dia adalah tulang punggung keluarga," akui Bayu.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya